Ribuan rumah warga di empat kecamatan yang masuk wilayah Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan terendam banjir akibat luapan Sungai Riam Kiwa.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar Noor Sunarto, di Martapura, Selasa (3/5) malam mengatakan, empat kecamatan itu adalah Kecamatan Pengaron, Simpang Empat, Mataraman dan Astambul.

"Banjir paling parah terjadi di Kecamatan Pengaron dengan jumlah rumah warga yang terendam air sebanyak 1.734 rumah, sedangkan di kecamatan lain ketinggian air juga cukup tinggi merendam rumah warga," ujarnya.

Pihaknya mendapatkan laporan, satu orang anak berusia tujuh tahun yang tinggal di salah satu desa di Kecamatan Mataraman tewas tenggelam diduga terseret banjir saat mandi di sekitar sungai yang meluap.

"Laporan yang kami terima, anak itu mandi di sekitar sungai yang tengah meluap dan saat asyik bermain diduga terpeleset sehingga jatuh dan terseret arus air," ujarnya. 

Ia mengatakan, akibat tingginya air yang merendam ribuan rumah warga dengan ketinggian bervariasi antara 50 centimeter hingga 2 meter itu menyebabkan 5.000 jiwa lebih terpaksa mengungsi.

Warga mengungsi ke rumah tetangga atau ke tempat lain yang lebih tinggi dan jauh dari jangkauan air, tetapi ada pula yang memilih bertahan di atap-atap rumah untuk menjaga barang-barang berharga.

"Sebagian warga ada yang memilih mengungsi ke tempat keluarga atau tempat tinggi yang aman dari banjir tetapi ada pula yang bertahan di atap rumah menggunakan tenda sambil menunggu air turun," katanya.

Disebutkan, ribuan rumah warga yang terendam sejak Senin petang tersebar di tujuh desa yakni Desa Lubang Baru, Lok Tunggul, Benteng, Mangkaok, Atiim, Lumpangi dan Desa Pengaron.

Jumlah rumah warga yang terendam di setiap desa mencapai ratusan buah termasuk sejumlah fasilitas umum seperti tempat ibadah dan sekolah yang turut terendam air setelah hujan mengguyur sejak Senin (2/5) malam.

Pihaknya sudah mendirikan dapur umum untuk melayani kebutuhan makan warga yang terkena bencana itu disamping menyalurkan bantuan berupa sembako yang diserahkan kepada kecamatan setempat.

"Dapur umum sudah didirikan dan mulai beroperasi melayani kebutuhan makan warga, selain itu bantuan sembako dari Pemkab Banjar juga sudah disalurkan," ujarnya.

Ditambahkan, luapan air sungai diperkirakan semakin turun seiring cuaca yang membaik namun pihaknya tetap waspada karena kiriman air yang turun ke daerah lebih rendah dan mengancam kecamatan lainnya.

Sejumlah kecamatan lain yang diperkirakan mendapat banjir kiriman adalah Kecamatan Simpang Empat, Mataraman, Astambul, Martapura Kota, Martapura Timur, Martapura Barat dan Kecamatan Sungai Tabuk.

"Rute luapan air banjir biasanya melanda kecamatan tersebut dan kami sudah berkoordinasi dengan dinas dan instansi terkait untuk mengantisipasinya," kata dia. yoz*C

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011