Rubiyannor menjadi salah seorang pekerja kantor yang cukup gemar dalam melakukan aktivitas menanam dipekarangan.

“Awalnya ada rasa ragu dalam hati apakah kita orang kantoran bisa. Tapi ternyata bisa. Ada hasil untuk kebutuhan keluarga dan ada hasil untuk mendukung kegiatan rumah tangganya serta bisa berbagi Selada, Pakcoy, Sawi, dengan tetangga,” ucapnya.

 Hasilnya pun sudah dia rasakan, dia dan beberapa rekannya , Ruby Mario, Dewi dan Dadang yang juga merupakan karyawan Adaro sekaligus pelaku urban farming yang mengusung bendera Ponik.ku (Hidroponik milik ku) Rubi juga ingin menepis anggapan jika pekerja kantor tidak bisa berkebun, buktinya dia bersama teman-temannya telah mematahkan anggapan itu.

 “Jadi saya cuma mau bilang bahwa orang kantoran itu tidak semua malas berkebun, ini tergantung pribadi masing- masing,” ucapnya.
 
Foto Antaranews.Kalsel/ist (Istimewa)


Aktivitas berkebun juga menjadi mood booster agar menjadi produktif. Yuni 54 tahun, seorang ibu rumah tangga yang sedang melakukan terapi fisik mengungkapkan bahwa rasa bosan menghadapi pembatasan social dan keadaan fisiknya yang perlu terapi bergerak, maka berkebun merupakan salah satu penyemangat agar anggota tubuh digerakkan.

 “Berkebun akan membawa banyak manfaat bagi kesehatan, tak hanya bagi fisik, tapi juga secara psikis, yakni tubuh dan jiwa terasa lebih sehat” Tandas Yuni.

 Berkebun di pekarangan bisa menjadi solusi pangan keluarga.

Konsumsi sayuran dari kebun sendiri relatif lebih aman dan sehat, berbiaya murah dan mudah dilakukan.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020