Tanjung (ANTARA) - Masa pandemi COVID-19 memaksa setiap orang untuk tinggal di rumah demi memutus mata rantai penyebaran virus.
Kondisi ini tidak serta merta membuat kita menjadi tidak produktif.
Beragam aktivitas bisa dilakukan, khususnya yang bisa menopang kebutuhan pangan rumah tangga.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah berkebun di pekarangan rumah.
Berkebun di pekarangan rumah relatif mudah dilakukan, di mana setiap orang bisa belajar di Google atau Youtube, tanpa harus bertemu langsung dengan pengajar dan tanpa harus menjadi sarjana pertanian untuk menjadi ahli.
Yuri Budhi Sujalmi seorang karyawan PT Adaro Indonesia mengakui memanfaatkan masa berdiam di rumah dengan berkebun.
Aktivitas ini sudah lama ditekuni, namun di masa pandemi ini aktivitas berkebun lebih sering.
“Awalnya hanya iseng untuk manfaatkan waktu. Saya diajak suami, bertanam sayur selada, kangkung, patcoy, sawi. Dia bilang, harus bisa memanfaatkan pekarangan untuk bertanam sayur. Tenaga ada, tanah pekarangan masih cukup untuk berkebun. Dengan keuntungan, bisa memetik setiap waktu sesuai kebutuhan untuk mendukung ketahanan pangan keluarga.” ujar Yuri.
Sang suami sendiri dengan background sarjana listrik dan hobby bertanam, sudah sejak tahun 2015 menggeluti usaha budidaya pertanian dengan system hidroponik.
“Sekarang setiap hari dapat memanen dan tidak perlu membeli sayur ke pasar maupun penjual sayur keliling. Bahkan kelebihan dari hasil panen dapat dijual dan sebagian juga dikasihkan secara cuma-cuma untuk berbagi dengan sesama," tambah Yuri.
Berkebun di masa pandemi
Sabtu, 17 Oktober 2020 14:13 WIB