Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Selatan mendorong terwujudnya rehabilitasi berkelanjutan bagi pecandu narkoba yang diharapkan benar-benar sembuh dan tak kembali lagi jadi budak narkoba.

"Sebenarnya yang paling penting itu kehidupan pascarehab. Jangan sampai pergaulannya kembali sama. Ini yang benar-benar harus dapat pengawasan dari keluarga," terang Kepala BNNP Kalsel Brigjen Pol Jackson Arison Lapalonga di Banjarmasin, Rabu.

Menurut dia, program rehabilitasi memang terus digelorakan menjadi cara untuk menyembuhkan pecandu narkoba. Namun begitu, dukungan keluarga dan lingkungan menjadi sangat vital menentukan agar tak lagi terjerumus ke lembah hitam narkoba.

Tercatat ada 312 orang menjalani program rehabilitasi di Klinik Pratama BNNP Kalsel dan BNK jajaran sejak Januari hingga September 2020. Mereka terdiri dari 268 orang rawat jalan dan 44 orang rawat inap dengan 48 orang masih dipantau pascarehab.

Selain rehabilitasi bagi pecandu, BNNP Kalsel juga terus mengoptimalkan bidang pencegahan dan pemberdayaan masyarakat melalui sejumlah program.

Salah satunya Desa Bersinar (Bersih dari Narkoba) yaitu upaya pencegahan dan penanganan penyalahgunaan narkoba di tingkat desa yang dikelola secara mandiri oleh pemerintah desa bersama masyarakat.

Jackson mengungkapkan ada 28 desa rawan peredaran narkoba di Kalsel. Sedangkan sembilan desa jadi prioritas disasar Program Desa Bersinar dan 3 desa di antaranya sudah dibina.

"Upaya memberantas peredaran dan mencegah penyalahgunaan narkoba memang harus dilakukan bersama-sama seluruh elemen masyarakat. BNN dan Polri tidak bisa bekerja sendiri, harus didukung semuanya agar maksimal," katanya.

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020