Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) H A Chairansyah menghadiri Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Selatan Semester II Tahun 2020 di Gedung KH Idham Chalid Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel, Selasa.
Rakorda TPID semestar II tahun 2020 kali ini bertema 'Menjaga Stabilitas Inflasi dan Kelancaran Distribusi di Masa Pandemi".
Plt Gubernur Kalsel, H Rudy Resnawan dalam sambutannya sekaligus membuka rapat mengatakan, berdasarkan laporan bulan September 2020, Kalsel mengalami deflasi sebesar 0,3 persen dengan indek harga konsumen (IHK) sebesar 104,98.
"Deflasi ini terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian besar indek kelompok pengeluaran," katanya.
Pada bulan sebelumnya, Kalsel mengalami inflasi di bulan September justru terjadi deflasi, situasi yang tidak menentu ini menurutnnya harus disikapi dengan cermat, karena jika deflasi ini dibiarkan tentunya akan berdampak pada kinerja perekonomian Daerah.
"Berbagai strategi harus tetap kita jalankan agar tetap bertahan di tengah masih berlangsungnya pandemi COVID-19, empat strategi yang sudah dicanangkan Pemerintah harus tetap dijalankan terkait Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, memastikan kelancaran distribusi dan komunikasi efektif," katanya.
Selain empat strategi diatas, ditambahkannya juga perlu melakukan akselerasi pemanfaatan teknologi digital untuk menjaga ketahanan pangan baik dari sisi permintaan maupun penawaran, dengan pemanfaatan teknologi ini diharapkan akan menjaga stabilitas perekonomian daerah Provinsi Kalsel.
Direktur Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalsel, Amanlison Sembiring menambahkan, strategi pengendalian inflasi di Prov kalsel tidak terlepas dari peran TPID dalam melaksanakan berbagai program pengendalian inflasi daerah, keberhasilan TPID dapat terwujud melalui sinergi dan dukungan mitra strategis TPID seperti Satgas pangan, berbagai asosiasi pengusaha atau pedagang, pemberitaan positif insan pers, dan pihak-pihak lainnya.
Untuk mewujudkan ketersediaan bahan pangan dalam upaya pengendalian inflasi di Provinsi Kalsel dalam aspek ketersediaan pasokan antara lain dapat dicapai dengan peningkatan produksi melalui perluasan lahan dan peningkatan produksi komoditas tanaman pangan dan holtikultura, hal tersebut perlu didukung dengan kelancaran distribusi sampai ke konsumen.
Sementara itu, Bupati HST H A Chairansyah mengapresiasi rapat koordiansi itu karena menunjukkan kepedulian.
"Inflasi menjadi barometer agar dapat senantiasa menahan stabilitas ekonomi dan pangan serta menjaga komitmen Pemerintah yang sudah selayaknya hadir di seluruh kehidupan masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Rakorda TPID semestar II tahun 2020 kali ini bertema 'Menjaga Stabilitas Inflasi dan Kelancaran Distribusi di Masa Pandemi".
Plt Gubernur Kalsel, H Rudy Resnawan dalam sambutannya sekaligus membuka rapat mengatakan, berdasarkan laporan bulan September 2020, Kalsel mengalami deflasi sebesar 0,3 persen dengan indek harga konsumen (IHK) sebesar 104,98.
"Deflasi ini terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian besar indek kelompok pengeluaran," katanya.
Pada bulan sebelumnya, Kalsel mengalami inflasi di bulan September justru terjadi deflasi, situasi yang tidak menentu ini menurutnnya harus disikapi dengan cermat, karena jika deflasi ini dibiarkan tentunya akan berdampak pada kinerja perekonomian Daerah.
"Berbagai strategi harus tetap kita jalankan agar tetap bertahan di tengah masih berlangsungnya pandemi COVID-19, empat strategi yang sudah dicanangkan Pemerintah harus tetap dijalankan terkait Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, memastikan kelancaran distribusi dan komunikasi efektif," katanya.
Selain empat strategi diatas, ditambahkannya juga perlu melakukan akselerasi pemanfaatan teknologi digital untuk menjaga ketahanan pangan baik dari sisi permintaan maupun penawaran, dengan pemanfaatan teknologi ini diharapkan akan menjaga stabilitas perekonomian daerah Provinsi Kalsel.
Direktur Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalsel, Amanlison Sembiring menambahkan, strategi pengendalian inflasi di Prov kalsel tidak terlepas dari peran TPID dalam melaksanakan berbagai program pengendalian inflasi daerah, keberhasilan TPID dapat terwujud melalui sinergi dan dukungan mitra strategis TPID seperti Satgas pangan, berbagai asosiasi pengusaha atau pedagang, pemberitaan positif insan pers, dan pihak-pihak lainnya.
Untuk mewujudkan ketersediaan bahan pangan dalam upaya pengendalian inflasi di Provinsi Kalsel dalam aspek ketersediaan pasokan antara lain dapat dicapai dengan peningkatan produksi melalui perluasan lahan dan peningkatan produksi komoditas tanaman pangan dan holtikultura, hal tersebut perlu didukung dengan kelancaran distribusi sampai ke konsumen.
Sementara itu, Bupati HST H A Chairansyah mengapresiasi rapat koordiansi itu karena menunjukkan kepedulian.
"Inflasi menjadi barometer agar dapat senantiasa menahan stabilitas ekonomi dan pangan serta menjaga komitmen Pemerintah yang sudah selayaknya hadir di seluruh kehidupan masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020