Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Beberapa anggota baru DPRD Kalimantan Selatan mengungkit kembali wacana pengalihan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin yang pernah mencuat ke permukaan di lembaga legislatif tersebut pada periode 2004 - 2009.


"Wacana pengalihan Bandara Syamsudin Noor tempo dulu itu, mungkin perlu menjadi pertimbangan kembali," ujar ustadz H Husni Nurin, anggota DPRD Kalsel dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), di Banjarmasin, Kamis.

"Dulu ketika aku menjadi anggota Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalsel periode 2004 - 2009, muncul wacana pengalihan Bandara Syamsudin Noor," ungkapnya.

Ketika itu, lanjutnya, wacana pengalihan Bandara Syamsudin Noor yang berkedudukan di wilayah Kota Banjarbaru tersebut ke Kabupaten Tanah Laut (Tala) atau tepatnya di Maluka Baulin, Kecamatan Kurau (sekitar 40 kilometer tenggara Banjarmasin).

Di Maluka Baulin yang berada di selatan Kalsel atau dekat patai Laut Jawa itu terdapat bekas lapangan terbang buatan pemerintah Jepang saat menduduki Republik Indonesia selama tiga tahun menjelang proklamasi kemerdekaan 1945.

Ia mengungkapkan, munculnya wacana pengalihan Bandara Syamsudin Noor karena kesulitan untuk pengembangan, yang disebabkan berbagai faktor antara lain pembebasan permukiman penduduk sekitar prasarana perhubungan udara itu.

Sedangkan di Maluka Baulin relatif tidak ada permasalahan mendasar, karena kawasan untuk kegiatan penerbangan tersebut sebagian besar masih merupakan hamparan semak belukar.

"Karena itu pula, kalaupun harus ada ganti rugi tanah milik penduduk setempat, relatif tidak semahal biaya pembebasan lahan/perumahan penduduk sekitar Bandara Syamsudin Noor yang ada sekarang," demikian Husni Nurin.

Pendapat senada dari mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarbaru, Kalsel H Suripno Sumas SH MH yang juga anggota DPRD provinsi tersebut dari PKB.

"Memang tampaknya kawasan Maluka Baulin merupakan tempat ideal kalau untuk pengembangan Bandara Syamsudin Noor, baik dari ketersediaan lahan maupun secara geografi," tandas mantan salah satu Kabid pada Dishub Kalsel tersebut.

Oleh sebab itu, alumnus Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin tersebut sependapat kalau untuk pengembangan Bandara Syamsudin Noor sebagai bandara internasional dialihkan ke Maluka Baulin.

"Daripada seperti sekarang pembebasan lahan yang tak kunjung selesai untuk pengembangan Bandara Syamsudin Noor, maka mungkin lebih baik dialihkan saja ke tempat yang lebih memungkinkan, yaitu Maluka Baulin," sarannya.

"Pemerintah Provinsi Kalsel perlu mencermati dan memikirkan secara lebih seksama untuk pengembangan Bandara Syamsudin Noor. Apalagi mau menjadi bandara internasional," demikian Suripno Sumas.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014