Jakarta, (Antaranews Kalsel) - Manjadikan perilaku donor darah menjadi sebuah gaya hidup adalah sebuah tantangan mengubah sudut pandang yang harus dilakukan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk memenuhi kebutuhan permintaan kantong darah nasional.

"Kebutuhan kantong darah secara nasional 4,8 juta per tahun, sementara baru terpenuhi 3 juta," kata Aulia, Humas PMI Pusat saat menerima rombongan wartawan dan humas Pemprov Kalsel di markas PMI Pusat Jakarta, Rabu (10/9).

PMI Pusat menetapkan lima program prioritas terutama untuk menjaga ketersediaan stol darah nasional seperti peningkatan penyediaan darah, penanggulangan kebakaran hutan, gerakan kebersihan lingkungan, pelatihan pertolongan pertama untuk supir, kru bis dan masyarakat serta kacamata untuk masyarakat.

Untuk program kacamata untuk masyarakat tahun ini ditargetkan 1000 kacamata yang bekerjasama dengan organisasi pengusaha optik di Indonesia.

"Kunjungan ini untuk menambahkan wawasan ke PMI, semoga bisa dikembangkan di daerah" kata Ika, Kabid Pemberitaan Humas Pemprov Kalsel sebagai kepala rombongan.

Bagaimana meningkatkan minat masyarakat menyunbang darah sebagai gaya hidup?
PMI telah pengoperasian bis donor darah keliling di beberapa daerah di Indonesia, membuka gerai-gerai donor darah di tempat keramaian seperti mal, unit transfusi darah dan lain- lain.

Sekretaris PMI Kalsel, Fachrudin,"Rekan media turut berperan memajukan PMI Kalsel untuk menggairahkan masyarakat mendonor, seperti dalam perjalanan tadi sempat siaran langsung RRI Banjarmasin tentang kegiatan ini."

Saat ini terdapat 1,5 juta relawan PMI di 33 provinsi seluruh Indonesia yang siap melakukan misi kemanusiaan di dalam ataupun luar negeri seperti tsunami Aceh, gempa Padang, Jogja bahkan ke Myanmar dan Phillipina.

"Saat ini terjadi peningkatan kebutuhan darah sebesar 2 persen di banding tahun lalu dari 4,5 juta menjadi 4,8 juta kantong," kata Gusti Iskandar Sukma Alamsyah, Ketua PMI Kalsel.

Kenaikan tidak bisa dihindarkan karena meningkatknya kebutuhan masyarakat seperti meningjatknya jumlah kendaraan seiring meningkatnya kecelakaan di jalan, dulu kalau ingin melahirkan cukup di dukun beranak namun saat ini lebih ke tenaga medis.

Pewarta: Herry Murdy Hermawan

Editor : Herry Murdy Hernawam


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014