Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan HM Sukamta mengatakan, saat ini semua kepala daerah tengah memikirkan  penanganan COVID-19 dan kebijakan-kebijakan terkait pengendalian ekonomi dimasa pandemi. 

Menurut dia, ketika COVID-19 datang, maka ada tiga persoalan utama yang dihadapi kepala daerah yakni,  penanganan COVID-19, penanganan ekonomi dan penanganan jaring pengaman sosial. 

Namun demikian, ungkap dia, secara keseluruhan, Kabupaten Tanah Laut  telah maksimal dalam penanganan COVID-19. 

"COVID-19 lahan suburnya adalah,  dimana orang banyak berkumpul, padahal perekonomian bergerak di tempat-tempat keramaian seperti pasar, mall, cafe dan warung," tutur Bupati Tanah Laut  HM Sukamta,  saat memberikan kuliah umum di hadapan para mahasiswa serta civitas akademika Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB), di Kampus UMB, Selasa (6/10).

Sejak ditetapkannya status tanggap darurat, terang bupati, Pemkab Tanah Laut  bersama Gugus Tugas Penanganan COVID-19 telah melaksanakan rapid test massal, sehingga pada bulan Mei ada lebih dari 200 orang yang di karantina.

"Untuk tempat karantina, alhamdulillah kami punya eks RS Boedjasin yang berkapasitas sekitar 200 orang, kemudian di asrama diklat sekitar 40 orang, kami juga menyewa tiga hotel dan kami menyiapkan RS Hadji Boedjasin yang baru," jelas Kamta.

Upaya tersebut terbilang berhasil, terang dia, sebab pada bulan Agustus terjadi penurunan kasus COVID-19 sampai dengan akhir September,  bahkan di awal Oktober fasilitas karantina dan rumah sakit sempat kosong. 

Apalagi tingkat kesembuhan COVID-19 di Tanah Laut  juga tinggi  sekitar 93 persen dengan angka kematian 2,5 persen.

Hal itu, sambung dia,  didukung dengan Peraturan Bupati Nomor : 99 Tahun 2020 tentang disiplin protokol kesehatan. 

Sebab yang terpenting bagi Sukamta adalah,  bagaimana memberikan kesadaran serta edukasi dan pendekatan kepada masyarakat terkait pentingnya protokol kesehatan.

"Mereka yang terjaring operasi, maka akan kita catat NIK nya sehingga apabila nanti ketemu lagi kita berikan surat teguran, jika kena lagi kita minta beli lima masker hingga 10 masker, jika terjaring lagi maka akan kita suruh menanam pohon," terangnya.

Saat ini, papar dia, Pemkab Tanah Laut  juga tengah berupaya mendorong IKM serta sektor primer seperti pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan untuk menjaga stabilitas produksi sektor-sektor tersebut. 

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020