Bupati HST H A Chairansyah terima kunjungan Kerja dari Tim Kementerian Kesehatan dalam upaya percepatan penanggulangan pandemi covid-19 dan penguatan kesehatan esensial lainnya, turut hadir dalam rombongan Tim dari Poltekes Banjarmasin dan Tim dari Dinkes Prov Kalsel,  bertempat di Ruang Kerja Bupati HST, Rabu.

Ketua Rombongan dari Tim Kementerian kesehatan dr Chita septiawati yang merupakan Kasie deteksi penyakit infeksi emerging, Ditjen P2P Kementerian kesehatan RI menyampaikan, maksud kunjungan Kerja ke HST yaitu memantau perkembangan dan penangan kasus COVID-19 di mana ada 8 Provinsi di Indonesia  yang menjadi perhatian karena tingginya kasus. Termasuk provinsi kalsel.

"Mengingat akan dilaksanakan Pilkada serentak, jadi perlu diwaspadai agar tidak menjadi klaster baru dari pelaksanaan Pilkada," katanya.

Selanjutnya, dr Chita septiawati menyampaikan, dalam menghadapi Pilkada serentak yang akan diselenggarakan di bulan Desember 2020 nanti apakah sudah ada skenario yang disusun bila terjadi lonjakan kasus, atau mungkin cara mengatasi dan pencegahan agar tidak terjadi penambahan kasus atau agar tidak terjadi klaster baru akibat pelaksanaan pilkada.

Seterusnya, dr Chita menyampaikan agar tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19 maka pengamatan terhadap masyarakat agar lebih dini terhadap gejala yang timbul di masyarakat, karena mungkin di HST sudah ada Perbup yang mengatur tentang sanksi terhadap pelanggaran protokol kesehatan maka harus ditegakkan hal ini dapat menekan lonjakan kasus yang ada.

Bupati HST H A Chairansyah menyampaikan, ucapan terima kasih atas kunjungan kerjanya dan selamat datang  di Bumi Murakata.

"Awalnya memang Kabupaten HST berada di angka terendah se-Kalsel, namun di satu bulan terakhir  terjadi lonjakan kasus yang signifikan baik itu penemuan kasus baru dan pasien yang meninggal," tukasnya.

Menurutnya, kalau ini terus mengembang dan sekarang Provinsi Kalsel menempati urutan pertama dari delapan Provinsi yang tinggi kasus COVID-19.

"Yang menjadi perhatian kami adalah mengharapkan dari Pemerintah Pronvinsi dapat mengadakan pertemuan untuk membicarakan dan membahas hal ini agar kasus ini tidak meningkat.

"Kami juga mengharapkan mudah-mudahan tidak ada klaster dari pesantren, karena sekitar satu bulan ini sudah Santri mulai masuk untuk pembelajaran," katanya.

Dalam rangka pencegahan adanya klaster baru maka seluruh santri yang akan masuk kembali ke Pesantren diwajibkan  melakukan rapid tes dan membawa hasil rapid non reaktif ke Pesantren.

Selanjutnya, persoalan yang bisa terjadi pengumpulan orang yaitu dari perayaan maulid di HST, maka pihaknya dari Pemerintah Daerah sudah mengeluarkan seruan agar pelaksanaan dengan sederhana serta di lingkungan sediri dan tidak mengundang dari lingkungan lain serta tetap patuhi Protokol kesehatan.

Kegiatan Kunjungan dari Kementerian Kesehatan dilanjutkan dengan diadakan pertemuan dengan Kepala Dinas Kesehatan dan para Kabid,  Organisasi Profesi Kesehatan, TP PKK dan Tokoh Masyarakat di Dinas Kesehatan, dilanjutkan Kunjungan kerja ke RSUD H Damanhuri Barabai.

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020