Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, Dr Yahya MOF menyebutkan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswanya lebih dikerahkan ke masyarakat pedalaman Pegunungan Meratus.

"Dalam dua tahun terakhir ribuan mahasiswa diterjunkan ke wilayah pedalaman Meratus," kata Yahya MOF saat berada di Pegunungan
Meratus, Desa Manutui, kawasan Loksado, Minggu.

Yahya MOF berada di kawasan tersebut bersama yayasan "Dangsanak Kita" untuk memberikan 100 bungkusan sembako kepada para mualaf dan melihat proses pembangunan bedah rumah untuk rumah mualaf di wilayah itu.

Menurut Yahya MOF, ada 29 desa yang menjadi sasaran KKN di pedelaman tersebut baik yang ada di wilayah pedalaman Kabupaten Hulu Sungai Selatan, maupun di pedalaman Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Tanah Bumbu, serta Kabupaten Banjar.

Pada tahun 2018 diterjunkan 300 mahasiswa ke wilayah masyarakat terpencil itu kemudian tahun 2019 sebanyak 2000 orang lagi ke
wilayah itu, tambahnya.

Para mahasiswa tersebut berada di pedalaman selama dua bulan mereka dianjurkan berbaur dengan warga baik yang sudah beragama Islam
maupun yang masih beragama nenek moyang Kaharingan.
Yayasan "Dangsanak Kita" memberikan sembako kepada para mualaf di Desa Manutui, Loksado (Antaranews Kalsel/Hasan Z)
"Makanya mahasiswa KKN ini dianjurkan untuk pembinaan para mualaf seperti penguatan fikih ibadah, belajar mengaji, dan mengenalkan
kegiatan yang bernuansya syariat Islam," katanya.

Selain itu dilintas sektoral mahasiswa KKN UIN Antasari juga bekerjasama dengan BKKBN atau Dinas kesehatan untuk melakukan
kegiatan sosial seperti sunatan massal penyuluhan kesehatan dan lainnya.

Mahasiswa KKN ini kan beragam latarbelakang keilmuannya, sehingga saat berada di masyarakat ada yang melajari warga juga dfengan ilmu matematika, bahasa inggris dan lainnya sesuai pelajaran yang digelutinya.

Tahun 2020 karena pandemi maka KKN dilakukan melalui rumah saja tetapi usai pandemi akan dilanjutkan KKN ke pedalaman tersebut, " tutur Yahya MOF.

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020