Pelaihari, (Antaranews Kalsel) - Wakil Bupti Tanah Laut H Sukamta menyatakan 40 persen pemasok daging sapi di Kalimantan Selatan (Kalsel), termasuk sebagian wilayah Kalimantan Tengah berasal dari kabupaten tersebut.
"Peternakan sapi di Tanah Laut memberikan kontribusi terhadap ketersediaan daging di wilayah Kalselteng, potensi ini merupakan salah satu andalan bagi daerah," ujar H Sukamtadi Pelaihari, Senin.
Namun sayangnya, sebut dia, dari hasil peternakan sapi tersebut pemerintah daerah belum bisa mendapatkan restribusi untuk pemasukan pendapatan asli daerah (PAD), baik itu di rumah potong hewan (RPH) maupun penjualan keluar daeerah.
"Melihat potensi peternakan sapi yang dimiliki Tanah Laut, tentunya satu hal yang perlu disikapi pemerintah kedepannya, terutama dalam pembinaan peternak sapi dan pembuatan Raperda Restribusi RPH," terangnya.
Lebih lanjut dia mengemukakan, pengembangan peternakan sapi di Tanah Laut pada umumnya peternak lebih menyukai pembibitan sapi lokal daripada Sapi luar negeri. Jenis sapi lokal yang diukai itu seperti Sapi Bali.
"Biasanya peternak dalam memelihara sapi mereka tidaklah sulit, cukup memagar keliling gunung, sapi dilpas di kawasan itu, dan perkembang populasinya cukup baik," ucapnya.
Dia berharap, kedepan usaha peternakan sapi di Tanah Laut semakin maju, seiring upaya pemerintah daerah memberikan pembinaan dan bantuan bibit sapi kepada peternak di daerah tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
"Peternakan sapi di Tanah Laut memberikan kontribusi terhadap ketersediaan daging di wilayah Kalselteng, potensi ini merupakan salah satu andalan bagi daerah," ujar H Sukamtadi Pelaihari, Senin.
Namun sayangnya, sebut dia, dari hasil peternakan sapi tersebut pemerintah daerah belum bisa mendapatkan restribusi untuk pemasukan pendapatan asli daerah (PAD), baik itu di rumah potong hewan (RPH) maupun penjualan keluar daeerah.
"Melihat potensi peternakan sapi yang dimiliki Tanah Laut, tentunya satu hal yang perlu disikapi pemerintah kedepannya, terutama dalam pembinaan peternak sapi dan pembuatan Raperda Restribusi RPH," terangnya.
Lebih lanjut dia mengemukakan, pengembangan peternakan sapi di Tanah Laut pada umumnya peternak lebih menyukai pembibitan sapi lokal daripada Sapi luar negeri. Jenis sapi lokal yang diukai itu seperti Sapi Bali.
"Biasanya peternak dalam memelihara sapi mereka tidaklah sulit, cukup memagar keliling gunung, sapi dilpas di kawasan itu, dan perkembang populasinya cukup baik," ucapnya.
Dia berharap, kedepan usaha peternakan sapi di Tanah Laut semakin maju, seiring upaya pemerintah daerah memberikan pembinaan dan bantuan bibit sapi kepada peternak di daerah tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014