Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Penyelesaian pembangunan jalan layang (fly over) yang seyogyanya selesai bertepatan dengan puncak peringatan HUT ke-64 Provinsi Kalimantan Selatan kembali molor karena masih ada beberapa kegiatan pembangunan yang harus diselesaikan.


Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Ariffin usai acara puncak peringatan HUT ke-64 Provinsi Kalsel di Gedung Idham Chalid Kantor Pemerintah Provinsi di Banjarbaru, Kamis, mengatakan, terpaksa peresmian pembangunan jalan layang belum jadi dilaksanakan saat ini.

"Rencananya `fly over` selesai Agustus ini, ternyata pada awal Oktober baru bisa selesai 100 persen," katanya.

Artinya, pada saat itu, "fly over" sudah benar-benar siap dan bisa digunakan dengan baik, tanpa ada kekhawatiran terganggu oleh penyempurnaan pembangunan, seperti yang terlihat saat ini.

Menurut Gubernur, diakhir masa pemerintahannya, masih ada beberapa proyek pembangunan yang belum bisa dituntaskan, dan diharapkan akan bisa selesai, sebelum masa jabatannya berakhir.

Beberapa proyek pembangunan yang belum selesai, antara lain adalah, Jalan Gatot Subroto menuju Lingkar Dalam Kota Banjarmasin, diharapkan pembangunannya bisa dituntaskan pada akhir 2014 ini.

Selain itu, rencana peletakan batu pertama pembangunan Bandara Syamsudin Noor, yang seharusnya bisa dilaksanakan pada Agustus ini juga, namun ternyata juga molor dan diperkirakan mulai pembangunan bandara kebanggaan warga Kalsel tersebut pada September 2014.

"Setelah peletakan batu pertama, pembangunan bandara akan berjalan selama dua tahun, sehingga hingga akhir masa jabatan saya, untuk terminal kedatangan telah selesai sekitar 40-50 persen," katanya.

Menurut Gubernur, selain tersebut di atas, masih terdapat beberapa pekerjaan rumah lainnya yang harus diselesaikan, hingga akhir jabatannya, di samping berbagai keberhasilan yang telah diraih dalam berbagai sektor.

Beberapa keberhasilan tersebut antara lain, pertumbuhan ekonomi yang cenderung stabil yang tumbuh dengan rata-rata di atas 5-6 persen per tahun, kemudian infrastruktur, baik itu pembangunan jalan dan jembatan.

"Keberhasilan tersebut dibuktikan dengan banyaknya penghargaan yang telah diberikan oleh pemerintah pusat dan berbagai pihak terkait," katanya.

Penghargaan di sektor pendidikan misalnya, Gubernur mendapatkan penghargaan pelaksana pendidikan inklusif terbaik nasional dari kementerian pendidikan.

Di bidang pertanian, Provinsi Kalimantan Selatan masih bertahan di peringkat 10 besar dari 33 provinsi di seluruh Indonesia sebagai penyangga beras nasional dengan produksi padi lebih dari dua juta ton.

"Kita patut bersyukur karena masih menduduki peringkat sepuluh besar provinsi penyangga beras nasional dengan produksi padi lebih dari dua juta ton," katanya.

Keberhasilan lainnya, baik itu di sektor perikanan, kehutanan, perkebunan, kesehatan dan lainnya juga masih cukup banyak.

"Keberhasilan tersebut bisa dibuktikan dengan terus menurunnya jumlah penduduk miskin di daerah ini, dan Kalsel menjadi urutan ketiga daerah terkecil penduduk miskinnya," katanya.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014