Pemerintah Kota Banjarmasin meresmikan Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR), untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus. Langkah ini pula sebagai upaya bersama dari Pemkot untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Banjarmasin.

Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina mengatakan Laboratorium PCR sifatnya perlu, terkait pengujian terhadap Covid-19 yang sedang melanda Kota Banjarmasin. "Kemampuan Alat PCR tersebut mencapai 150an sampel perhari," ucapnya sesudah peresmian Laboratorium PCR di RS Sultan Suriansyah, Selasa.
Wali Kota meresmikan Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR), untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus. Langkah ini pula sebagai upaya bersama dari Pemkot untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Banjarmasin. (Antaranews Kalsel/Diskominfotik/hasan z)
Ia menjelaskan dengan kemampuan alat tersebut, sekiranya mampu menampung sampel terkhusus untuk Kota Banjarmasin, dalam mendeteksi penyebaran Covid-19. "Kita terus berupaya mempercepat menemukan dan memutus mata rantai Covid-19," ujar H Ibnu Sina.

Beliau mengungkapkan dengan tren semakin melambatnya penyebaran Covid-19 di Kota Banjarmasin disertai kehadiran laboraotium PCR diharapkan semakin mempermudah penanganan wabah tersebut, Selain itu, upaya yang dilakukan itu diakuinya tidak terlepas dari bimbingan pihak Provinsi Kalimantan Selatan agar semakin optimal dalam proses mempercepat penanganan Covid-19.

 "Semakin banyak peralatan yang tersedia, semakin cepat juga penyelesaian pandemi Covid-19," pungkas Beliau.

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020