Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Darul Azhar Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, mencetak 80 tenaga medis untuk membentu pemerintah daerah menakan kasus penyeberan virus corona atau COVID-19.

"Tahun ini semua mahasiswa dan mahasiswi yang menyelasaikan tugas ahir kuliahnya, kami kukuhkan dalam acara yudisium ke XI pada 31 Agustus 2020," kata Koordinator acara Muhammad Riki Shindi Praristiya, di Batulicin Selasa.

Semua mahasiswa yang sudah mengkitin yudisium siap bekerja untuk emmbentu pemerintah dalam menekan angka kasus penyebaran virus Covid-19.  minimal yang bersangkutan melakukan edukasi terhadap keluarganya sendiri dalam menerapkan protokol kesehatan.

Dia mengatakan, 80 orang yang mengikuti yudisium tersebut adalah perawat, bidan, dan farmasi. Khusus bidang farmasi merupakan lulusan angkatan pertama, bahkan sebagian besar dari lulusan farmasi sudah mendapatkan pekerjaan sebelum kelulusan di umumkan.

Mahasisawa yang mengikuti yudisium ke XI adalah awal mereka untuk meniti karir bagi seorang tenaga medis. Dan dipastikan yang bersangkutan siap bersaing di dunia pekerjaan dengan lulusan Universitas lainnya.

Sementyara itu, Ketua Stikes Darul Azhar Batulicin DR.Ir. Budi Santoso, MS menambahkan, para mahasiswa lulusan Stikes Darul Azhar Batulicin harus selalu mengasah ilmunya dan selalu diamalkan kepda masyarakat dan lingkungan kita.

"Bagi yang baru lulus dan belum mekiliki gelar profesi (Ners) mka kami anjurkan agar meneruskan jenjang ners tersebut di Stikes Darul Azhar Tanah Bumbu sebeb, perguruan timggi ntersebut sudah memiliki fasilitas yang memadai," ujarnya.

Menurutnya, tidak semua orang ingin menekuni profesi tersebut maka saat ini profesi ners merupakan profesi yang langka baik di Indonesia maupun luar negeri.

"Kami sebagai pengelola sekolah tinggi bidang kesehatan satu-satunya di "Bumi Bersujud" akan terus melakukan terobosan-terobosan program baru untuk berinovasi dalam beradaptasi dan meningkatkan kualitas pendidikan disegala komdisi termasuk pandemi covid-19," pungkasnya.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020