Amuntai, (AntaranewsKalsel) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan, perlu menata ulang bangunan Pasar Induk, serta infrastruktur di sekitarnya, agar pasar tersebut menjadi pasar yang refresentatif dan menjadi tujuan masyarakat berbelanja.


Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Hulu Sungai Utara (HSU) Roosifansyah, Senin mengatakan, mengingat kondisi bangunan sudah cukup tua, dan lebar ruas jalan dari dan menuju lokasi pasar, dan lahan parkir sudah tidak mampu menampung apabila terjadi pengunjung membludak, ditambah arus lalu lintas yang kian padat.

"Bahkan petugas dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) juga mengalami kesulitan, ketika hendak membenahi lokasi parkir di sekitar lokasi Pasar Amuntai," terangnya.

Ia mengaku pihaknya tidak bisa menyalahkan pihak pengelola parkir yang terkadang terpaksa memakan badan jalan untuk lokasi parkir, karena jumlah kendaraan yang semakin meningkat sedangkan lahan yang tersedia terbatas.

"Sedang ruas jalan kita sempit ditambah pengguna jalan sering melanggar aturan jalan satu arah yang diberlakukan," ujar Roosifansyah dalam siaran pers.

Penertiban arus lalu lintas (lalin) dari dan menuju lokasi Pasar Induk Amuntai seperti Jalan Abdul Aziz, Jalan Tumenggung Jalil dan Jalan Antasari selama ini cukup sulit di lakukan karena tidak didukung para pengguna jalan.

Roosifansyah menambahkan, aparat kepolisian maupun dishub sering disalahkan akibat tidak tegas menindak pengendara motor maupun becak yang melanggar peraturan jalan satu arah yang diberlakukan di tiga ruas jalan tersebut.

Padahal menurutnya, permasalahan kemacetan lebih banyak disumbang oleh faktor lahan dan ruas jalan yang sempit sedangkan untuk perluasan lahan sudah tidak memungkinkan.

"Solusinya Pasar Amuntai perlu di bangun ulang dengan mengikuti konsep pasar moderen yang mampu menyediakan lahan parkir tersendiri di beberapa bagian bangunannya," Katanya.

Ia menyayangkan tumbuhnya perdagangan di Pasar Induk Amuntai yang berkembang pesat kurang di dukung oleh sarana infrastuktur yang memadai.

"Kini Pasar Amuntai sudah menjadi rujukan berbelanja masyarakat di kawasan banua enam karena banyaknya toko grosir yang menjual barang dengan harga murah," jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Pasar, Kebersihan dan Tata Kota Hasmi Rivai mengatakan Pemerintah Kabupaten HSU memang tengah merencanakan untuk merehab Pasar Induk Amuntai.

Namun untuk membangun ulang bangunan pasar, katanya perlu anggaran sangat besar yang belum mampu disediakan Pemerintah Daerah HSU.

"Selain itu pengembangan pasar juga terkendala luasan lahan yang terbatas" jelasnya.

Solusi yang ditempuh Pemda HSU, terang Hasmi dengan menata tempat berjualan bagi pedagang sayur dan ikan basah yang selama ini banyak memakan lahan yang seyogyanya bisa dijadikan lahan parkir.

Pemda HSU, katanya tengah mengajukan proposal ke Kementerian Perdagangan untuk mendapatkan bantuan minimal Rp5 miliar membangun Pasar Induk Alternatif yang lokasinya di tentukan di Terminal Pasir Mas.

"Nanti pedagang sayur, ikan basah dan sejenisnya kita alihkan ke pasar alternatif ini sehingga pasar induk yang ada saat ini khusus untuk pedagang konveksi dan lainnya.

Hasmi menambahkan, rencana pembangunan Pasar Induk Alternatif tentunya mengikuti konsep pembangunan pasar moderen saat ini yang langsung menyediakan tempat parkir di lantai bangunannya.

"Sengaja kita dekatkan lokasi pasar induk alternatif dengan lokasi Pasar Induk Amuntai agar tidak mematikan pasar Induk sebelumnya, lagi pula Pasar Induk Amuntai sudah terkenal di banua anam," katanya.

Pada penyusunan anggaran tahun sebelumnya, Pemda HSU juga merencanakan membangunan jembatan penghubung di Pasar Induk Amuntai agar lantai atas bangunan pasar terisi pedagang konveksi.

"Alasan pedagang tidak mau menempati lantai atas bangunan pasar karena pembeli malas berbelanja kesana sehingga barang jualan pedagang kurang laku dan merugi," tutur Hasmi.

Tujuan pembangunan jembatan penghubung agar pembeli di Unit Pasar 1 lebih mudah berbelanja ke lantai atas Pasar Induk Amuntai yang selama ini tidak terisi pedagang.

Dinas Pasar sudah menyerahkan proyek senilai Rp1 miliar ini ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk dikerjakan. Melalui Dinas PU, katanya juga telah dianggarkan dana pembuatan tempat parkir senilai Rp2 miliar./e

Pewarta: Edy

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014