Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Harga kembang atau bunga segar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan mencapai dua kali lipat pada H+2 Idul Fitri 1435 Hijriah.


Pantauan Antara Kalsel, Rabu, harga kembang "barenteng" (berjurai) di ibu kota provinsi itu bukan cuma dua kali lipat, tapi ada pula yang menjual sampai tiga kali lipat dibandingkan hari-hari sebelum lebaran Idul Fitri 1435 H.

Sebagai contoh harga kembang barenteng yang sebelumnya cuma seharga Rp10.000 menjadi Rp20.000, bahkan ada yang menjual mencapai Rp30.000 atau mengalami kenaikan 200 persen.

Mahalnya harga kembang tersebut karena masih banyak pengguna untuk keperluan ziarah kubur dan ke masjid,, serta kegiatan keagamaan lain seperti acara khatam Qur`an.

Karena sebagaimana tradisi orang Banjar, Kalsel sejak tempo dulu, pembuatan payung kembang (payung terbuat dari kembang) untuk acara khatam Qur`an.

"Ma`af, menjual kembang harga hari raya, jadi `talarang` (agak mahal) dari biasanya," nenek Aisyah (65), salah seorang penjual kembang di kawasan Ujung Murung Banjarmasin kepada pembeli.

Pembeli pun tampak maklum dengan keadaan tersebut, seperti penutusan Hj Nurul yang membeli kembang untuk keperluan ziarah kubur dan meletakan di masjid.

"Ya, kasihan juga beliau mencari duit untuk hari raya. Jadi tidak masalah harga kembang dalam suasana lebaran lebih mahal dari harga sebelumnya," ujar Nurul.

Sementara kegiatan ziarah kubur dan ke masjid-masjid yang dianggap memilki karamah sejak beberapa hari menjalang Idul Fitri 1435 H sudah berlangsung hingga hari raya ketiga (H+2)./e

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014