Bek Bayern Muenchen, Alphonso Davies, tak menyembunyikan kegembiraannya bisa menjuarai Liga Champions setelah membantu timnya mengalahkan Paris Saint-Germain 1-0 di Stadion da Luz, Lisbon, Portugal, Minggu waktu setempat (Senin WIB).
Kemenangan yang disokong gol semata wayang Kingsley Coman tersebut membuat Davies menjadi pemain Kanada pertama yang meraih medali juara Liga Champions.
"Siapa yang percaya seseorang dari Kanada bisa menjadi juara Liga Champions?" kata Davies dalam komentar pascalaga dilansir laman resmi UEFA.
"Dua tahun lalu, jika seseorang bilang itu ke saya, sedikitpun tidak akan saya percaya," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Kanada menghancurkan Kuba 7-0 untuk melaju ke perempat final
Davies diimpor Bayern dari klub Kanada yang berlaga di Liga Sepak Bola Amerika Serikat (MLS), Vancouver Whitecaps, pada awal 2019.
Musim ini, Davies semakin dipercaya mengisi sektor bek kiri Bayern oleh manajer Hansi Flick dan melakoni debutnya di Liga Champions di babak penyisihan Grup B melawan Olympiakos.
Momen terbaik Davies di Liga Champions musim ini tentu terlihat di babak perempat final ketika ia mampu meredam kegemilangan Lionel Messi dan Bayern menang 8-2.
Baca juga: Bayern Munich memperpanjang kontrak Davies sampai 2025
Davies bahkan sempat melakukan aksi menawan ketika melewati Messi, memperdaya Nelson Semedo sembari melakukan tusukan ke dalam kotak penalti sebelum mengirim umpan tarik yang mudah saja diselesaikan oleh Philippe Coutinho.
Di partai final, Davies kembali tampil gemilang untuk mengawal pergerakan Kylian Mbappe, Angel Di Maria serta Neymar yang bergantian berusaha mengeksploitasi sisi kiri pertahanan Bayern.
Di usia yang belum genap 20 tahun, Davies tentunya punya masa depan cerah mengingat ia musim ini sudah sukses membantu Bayern meraih trigelar Bundesliga Jerman, Piala DFB Pokal dan Liga Champions.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Kemenangan yang disokong gol semata wayang Kingsley Coman tersebut membuat Davies menjadi pemain Kanada pertama yang meraih medali juara Liga Champions.
"Siapa yang percaya seseorang dari Kanada bisa menjadi juara Liga Champions?" kata Davies dalam komentar pascalaga dilansir laman resmi UEFA.
"Dua tahun lalu, jika seseorang bilang itu ke saya, sedikitpun tidak akan saya percaya," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Kanada menghancurkan Kuba 7-0 untuk melaju ke perempat final
Davies diimpor Bayern dari klub Kanada yang berlaga di Liga Sepak Bola Amerika Serikat (MLS), Vancouver Whitecaps, pada awal 2019.
Musim ini, Davies semakin dipercaya mengisi sektor bek kiri Bayern oleh manajer Hansi Flick dan melakoni debutnya di Liga Champions di babak penyisihan Grup B melawan Olympiakos.
Momen terbaik Davies di Liga Champions musim ini tentu terlihat di babak perempat final ketika ia mampu meredam kegemilangan Lionel Messi dan Bayern menang 8-2.
Baca juga: Bayern Munich memperpanjang kontrak Davies sampai 2025
Davies bahkan sempat melakukan aksi menawan ketika melewati Messi, memperdaya Nelson Semedo sembari melakukan tusukan ke dalam kotak penalti sebelum mengirim umpan tarik yang mudah saja diselesaikan oleh Philippe Coutinho.
Di partai final, Davies kembali tampil gemilang untuk mengawal pergerakan Kylian Mbappe, Angel Di Maria serta Neymar yang bergantian berusaha mengeksploitasi sisi kiri pertahanan Bayern.
Di usia yang belum genap 20 tahun, Davies tentunya punya masa depan cerah mengingat ia musim ini sudah sukses membantu Bayern meraih trigelar Bundesliga Jerman, Piala DFB Pokal dan Liga Champions.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020