Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Bank Indonesia Wilayah Kalimantan terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Kalimantan Selatan melalui berbagai program antara lain pelatihan bagi peternak sapi sehingga mampu berdaya saing.


Deputi Direktur Bank Indonesia Wilayah Kalimantan Triatmo Doriyanto di Banjarmasin, Rabu mengatakan, palatihan bagi peternak tersebut, sebagai bentuk nyata komitmen Bank Indonesia dalam mengembangkan komoditas unggulan dan komoditas utama penyumbang inflasi di daerah.

Menurut Triatmo, sejak 2013 Bank Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut bekerjasama dalam program pengembangan klaster sapi.

Sebagai tindak lanjut teknis program kerjasama dimaksud, tambah dia, pada 2014 ini, telah diselenggarakan pelatihan pengolahan pakan ternak sapi di Desa Batu Tungku Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut untuk petani/peternak di wilayah Kalimantan Selatan.

Pelatihan tersebut dilaksanakan bekerjasama dengan Dinas Peternakan Kabupaten Tanah Laut dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan (BPTP Kalsel) dengan mengundang narasumber Ir. Arief Darmawan dari BPTP Kalsel dan Dr.Ir. H. Nugroho Widiasmadi dari PT. Alfaafa Alam Daya Persada sebagai perusahaan yang berinovasi pada pakan, pangan, pupuk, energi dan lingkungan.

"Nugroho Widiasmadi adalah pakar olah pakan ternak sekaligus inovator konsentrat/campuran pakan ternak dengan rumput alfaafa," katanya.

Pelatihan tersebut, kata dia, dihadiri dan dibuka oleh Kepala Tim Akses Keuangan dan UMKM Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah II (Kalimantan) dan disaksikan oleh Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten Tanah Laut serta dari BPTP Kalsel.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Tanah Laut, Suharyo mengatakan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia akan sangat membantu peningkatan daya saing UMKM khususnya kepada petani/peternak di Kabupaten Tanah Laut.

Budi Rahardjo dari KPwBI Wilayah II Kalimantan menyampaikan, pengembangan komoditas unggulan di Kabupaten Tanah Laut melalui program pengembangan klaster sapi seyogyanya dapat menjaga stok ketahanan pangan daerah.

Dengan demikian, kata dia, peningkatan kualitas SDM dari petani/peternak yang ada di Kalsel menjadi penting untuk meningkatkan hasil produksi secara optimal dan berkelanjutan.

"Bantuan teknis yang diberikan oleh Bank Indonesia ini menjadi salah satu kegiatan yang dapat dicerna oleh peserta pelatihan," katanya.

Selain itu, tambah dia, pelatihan tersebut juga dalam rangka membangun integrasi sektor peternakan dan pertanian, khususnya dalam hal pakan ternak dari limbah pertanian dan pupuk pertanian dari limbah ternak, sehingga diharapkan manfaat kepada petani/peternak dalam hal zero cost dan zero waste dapat terwujud melalui program ini.

Melalui pelatihan dan program pengembangan klaster ini diharapkan ke depannya mengarah kepada integrasi sektor peternakan dan pertanian serta berwawasan lingkungan (integrated ecofarming), juga terbukanya peluang jalinan kerja sama antar daerah di Indonesia.

  Beberapa hasil pertanian seperti limbah tanaman jagung dan tanaman kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ternak sapi, begitu pula sebaliknya limbah ternak dapat dimanfaatkan kembali menjadi pupuk tanaman pertanian.
(T.U004/B/S004/S004) 23-07-2014 21:11:27

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014