Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Selama bulan suci Ramadhan Polresta Banjarmasin Kalimantan Selatan menahan sekitar 300 sepeda motor hasil dari razia yang dilaksanakan setiap malam untuk menjaga kekhusukan ibadah umat muslim.


Kapolresta Banjarmasin Kombes Polisi Suharyono di Banjarmasin, Selasa mengatakan, setiap malam selalu mengapelkan para personil kepolisian untuk melaksanakan tugas penegakan hukum balapan liar.

"Balapan liar kita lakukan tindakan tegas, yang tertangkap motornya langsung kita tahan, dan tidak langsung kita kembalikan dalam waktu tertentu," katanya.

Menurut dia, lokasi balapan liar yang terus diawasi antara lain adalah di sepanjang jalan Kayu Tangi, Jalan Akhmad Yani, Kampung Melayu, dan beberapa lokasi perumahan di kota Banjarmasin.

Dari operasi tersebut, kata dia, dalam setiap harinya aparat menahan sekitar 50 sampai 75 kendaraan bermotor. Bahkan karena banyaknya sepeda motor yang ditahan, kini parkir di Polresta tidak mencukupi sehingga dititipkan di Polsek.

"Saya telah menghimbau, bagi masyarakat yang sepeda motornya ditahan, dan telah melengkapi surat-suratnya, silahkan menyelesaikan ke Polresta sesuai ketentuan," katanya.

Namun, tambah dia, kenyataannya, masih cukup banyak sepeda motor yang belum diambil pemiliknya, bahkan ada puluhan sepeda motor yang ditahan sejak satu tahun lalu, juga tidak diambil oleh pemiliknya.

"Sehingga ada indikasi, beberapa sepeda motor yang dimanfaatkan untuk balapan liar tersebut adalah "bodong", atau tidak ada suratnya, sehingga tidak menutup kemungkinan sepeda motornya adalah hasil kejahatan," katanya.

Razia tersebut, tambah dia, akan dilaksanakan hingga lebaran Idul Fitri, dengan tujuan untuk menjaga kekhusukan ibadah warga Banjarmasin, dan rasa aman dari gangguan ketertiban masyarakat, karena balapan liar selain membahayakan bagi pengendara, juga membahayakan diri sendiri.

Selain itu, suara kenalpot yang cukup keras, juga membuat suasana menjadi bising, sehingga malam tadarus, atau membaca quran yang dilaksanakan oleh masyarakat, usai sholat teraweh menjagi terganggu.

  Balapan liar yang dilakukan oleh gerombolan generasi muda, di beberapa ruas jalan, usai sholat teraweh atau tengah malam, sangat mengganggu pengguna jalan, karena selain kebut-kebutan, para remaja tersebut juga melakukan berbagai atraksi, antara lain dengan mengangkat ban depan sepeda motor, sambil melaju dengan kecepatan tinggi./e   

Pewarta: Sukarli

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014