Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sebanyak lima perampok toko emas Arrafah di Pasar Kalindo ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan yang kini dalam pemeriksaan kepolisian setempat, mendapat dampingan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum dari Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin.


"Sejak pemeriksaan hari ini (15/7) perampok tersebut mendapat pendampingan bantuan, yang kami minta kepada Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) dari Universitas Lambung Mangkurat (Unlam)," ujar Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Afner Juwono, Selasa.

"Para perampok toko emas di siang bolong tersebut sejak ditangkap beberapa hari lalu, hingga kini terus menjalani pemeriksaan," ungkap polisi penyandang pangkat melati satu itu.

Ia menerangkan, para pelaku kejahatan yang ancaman hukumannya di atas lima tahun, polisi wajib menyediakan pendampingan hukum bagi tersangka.

"Kita sudah menjalin kerjasama baik dengan Fakultas Hukum Unlam selama ini, khususnya para praktisi hukum di LKBH Unlam, dan mereka bersedia mendampingi untuk kasus tersebut," tuturnya.

Ia mengungkapkan, lima pelaku perampokan dengan pembunuhan bersenjata api tersebut sudah menjalani berberapa kali pemeriksaan setelah berhasil ditangkap, yang tiga di antaranya berhasil ditangkap di Pulau Jawa.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, jajaran Satuan Reskrim Polresta Banjarmasin dan Polda Kalsel berhasil menangkap lima pelaku perampokan toko emas Arrafah di Pasar Kalindo dari dugaan tujuh pelaku.

Aksi mereka merampok toko emas tersebut dengan menembak lima orang warga, dua diantaranya tewas dan tiga orang ketika itu dalam keadaan kritis dan dilarikan ke rumsh sakit.

Dalam pengembangan kasus tersebut, polisi bergerak cepat hingga berhasil menangkap para pelaku dalam waktu sepuluh hari, yakni dari kejadiannya pada 28 Juni lalu.

Dari petunjuk dua pelaku yang terlebih dahulu ditangkap, yakni Arif Gunawan dan Andrei alias Ferry, polisi berhasil melacak pelaku lainnya, yaitu, tiga orang yang ditangkap di Pulau Jawa.

Tiga orang pelaku tersebut ditangkap, satu di Surabaya bernama Nur Samsul, Warga Madura dan dua pelaku di Jakarta bernama Sadewa alias Luci warga Lampung, dan Hartono alias Raihan warga Padang.

Bersama para pelaku tersebut didapatkan juga barang bukti, yakni emas hasil rampokan beratnya sekitar empat kilogram, lima pucuk senjata api jenis pistol (empat diantanya asli buatan pabrik, satu senjata rakitan), tiga sepeda motor, dan dua mobil.

  Sedangkan warga yang tewas dalam aksi perampokan bersenjata pada Sabtu (28/6) itu masing-masing Umi Lani (34) dan Salimin (40). Sementaara korban terluka parah Umi Kulsum (34), Ahmad Abdillah (24), dan Irfansyah (40).    

Pewarta: Sukarli

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014