Sebanyak 100 unit rumah warga miskin di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menjadi sasaran program bedah rumah pada tahun 2020 ini, meski pandemi COVID-19 sedang melanda.

Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina saat meresmikan program bedah rumah tersebut di Kelurahan Alalak Selatan, Banjarmasin Utara, Kamis, mengatakan bedah rumah merupakan program bantuan sosial Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS RUTILAHU) yang dilaksanakan Dinas Sosial setempat.

Menurut dia, keluarga yang mendapat sasaran atau Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tersebar di lima kecamatan se-Kota Banjarmasin.

Mengingat proses pengerjaan bedah rumah yang menghabiskan sekira dua puluh hari, dia memastikan, para KPM akan menerima jaminan atau jatah hidup selagi menunggu proses pengerjaan bedah rumah selesai.

"Hari ini (Kamis) kita memulai pembongkaran beberapa unit rumah dalam program bedah rumah atau bantuan sosial rumah tidak layak huni, kemudian ini dilaksanakan secara padat karya, karena rumah ini targetnya dua puluh hari selesai, jadi sementara ada jaminan hidup," kata Ibnu Sina.

Menurut dia, program bedah rumah sebanyak 100 unit ini menghabiskan anggaran sebanyak Rp1,6 miliar.

"Mudah-mudahan semakin banyak warga yang terbantu rumahnya menjadi layak huni," ujarnya.

Menurut dia, masih cukup banyak rumah kurang layak huni di kota ini, hingga secara bertahap akan dimasukkan ke program ini.

Yang pasti rumah yang mendapat program ini harus memenuhi syarat lahan dan rumah sendiri.

Program bedah rumah merupakan program kesejahteraan yang diterapkan pemerintah.

Selain itu pula, menghilangkan daerah pemukiman kumuh.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk membantu warga yang memilik rumah, tetapi tidak mampu untuk memeperbaiki agar kondisinya menjadi layak huni.
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020