Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan H Sukamta membuka secara langsung kegiatan pelayanan tera atau tera ulang kepada para pedagang pengguna alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) di Pasar Bati-Bati, Kecamatan Bati-Bati, Rabu (5/8).
Kegiatan digagas langsung Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Perdagangan (Diskopdag) Tanah Laut itu terlihat para petugas dari Diskopdag Tanah Laut melakukan tera terhadap alat UTTP milik para pedagang di Pasar Bati-Bati.
Pada pelaksanaan itu para pedagang dikenakan retribusi sebesar Rp 5 ribu. Apabila alat UTTP yang sudah ditera atau tera ulang akan diberi tanda (tok) dan stiker tanda pada alat UTTP tersebut dan donyatakan benar-benar akurat.
Kepala Diskopdag Tanah Laut H Syahrian Nurdin mengungkapkan, kegiatan tera atau tera ulang tersebut baru dilaksanakan pada tahun 2020.
"Sebelumnya hanya Banjarmasin, Banjarbaru dan Banjar yang melakukan tera ini, namun kita tidak mau ketinggalan dengan peralatan seadanya dan Sumber Daya Manusia (SDM) kita lakukan kegiatan ini diseluruh pasar yang ada di Tanah Laut,"ujarnya.
Syahrian Nurdin menambahkan, kegiatan tersebut merupakan kewajiban bagi pemerintah untuk menjamin keakuratan alat UTTP para pedagang, sehingga nanti terjalin kepercayaan antar pedagang dan pembeli.
"Jika kedapatan ada alat UTTP yang kurang akurat, maka akan kami benarkan atau perbaiki karena kegiatan ini sifatnya pembinaan,"tuturnya.
Sementara itu, Bupati Tanah Laut H Sukamta mengungkapkan, pelayanan tera atau tera ulang dilaksanakan agar Kabupaten Tanah Laut menjadi daerah tertib ukur dan menjamin kebenaran atau keakuratan dari alat UTTP para pedagang.
"Kami ingin seluruh alat UTTP para pedagang memenuhi ketentuan yang tepat, masyarakat sebagai konsumen tidak dirugikan sehingga pasar menjadi tempat rezeki yang barokah,"harapnya.
Sukamta menyampaikan apresiasinya kepada Kadiskopdag Tanah Laut karena kegiatan tera atau tera ulang tersebut dapat terlaksana.
"Saya ucapkan teriamkasih kepada kadis dan jajaran Diskopdag Tanah Laut. Kegiatan ini akan dilakukan ke semua pasar yang ada di Tanah Laut. Semoga memberikan kemaslahatan bagi masyarakat Bumi Tuntung Pandang,"tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Kegiatan digagas langsung Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Perdagangan (Diskopdag) Tanah Laut itu terlihat para petugas dari Diskopdag Tanah Laut melakukan tera terhadap alat UTTP milik para pedagang di Pasar Bati-Bati.
Pada pelaksanaan itu para pedagang dikenakan retribusi sebesar Rp 5 ribu. Apabila alat UTTP yang sudah ditera atau tera ulang akan diberi tanda (tok) dan stiker tanda pada alat UTTP tersebut dan donyatakan benar-benar akurat.
Kepala Diskopdag Tanah Laut H Syahrian Nurdin mengungkapkan, kegiatan tera atau tera ulang tersebut baru dilaksanakan pada tahun 2020.
"Sebelumnya hanya Banjarmasin, Banjarbaru dan Banjar yang melakukan tera ini, namun kita tidak mau ketinggalan dengan peralatan seadanya dan Sumber Daya Manusia (SDM) kita lakukan kegiatan ini diseluruh pasar yang ada di Tanah Laut,"ujarnya.
Syahrian Nurdin menambahkan, kegiatan tersebut merupakan kewajiban bagi pemerintah untuk menjamin keakuratan alat UTTP para pedagang, sehingga nanti terjalin kepercayaan antar pedagang dan pembeli.
"Jika kedapatan ada alat UTTP yang kurang akurat, maka akan kami benarkan atau perbaiki karena kegiatan ini sifatnya pembinaan,"tuturnya.
Sementara itu, Bupati Tanah Laut H Sukamta mengungkapkan, pelayanan tera atau tera ulang dilaksanakan agar Kabupaten Tanah Laut menjadi daerah tertib ukur dan menjamin kebenaran atau keakuratan dari alat UTTP para pedagang.
"Kami ingin seluruh alat UTTP para pedagang memenuhi ketentuan yang tepat, masyarakat sebagai konsumen tidak dirugikan sehingga pasar menjadi tempat rezeki yang barokah,"harapnya.
Sukamta menyampaikan apresiasinya kepada Kadiskopdag Tanah Laut karena kegiatan tera atau tera ulang tersebut dapat terlaksana.
"Saya ucapkan teriamkasih kepada kadis dan jajaran Diskopdag Tanah Laut. Kegiatan ini akan dilakukan ke semua pasar yang ada di Tanah Laut. Semoga memberikan kemaslahatan bagi masyarakat Bumi Tuntung Pandang,"tutupnya.
Editor : Hasan Zainuddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020