Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Suharyono mengaku sedang konsen mengikuti tes untuk menjadi ajudan kepresidenan. 


"Satu minggu kemarin saya mengikuti tes lanjutan calon ajudan kepresidenan," ujarnya dalam bincang santai bersama wartawan, Jumat.

Menurut Suharyono, dirinya cukup siap mengikuti segala tes untuk lolos jadi ajudan presiden atau wakil presiden, yang dilakukan bagian Sekretaris Militer Presiden di Jakarta.

"Kemarin itu kita mengikuti tes kesehatan, psikotes, tes kesehatan kejiwaan,  dan lain-lain, termasuk bahasa," tuturnya.

Untuk menjadi ajudan kepresidenan ini, ungkap dia, tidaklah mudah, sebab dia harus berkompetesi dengan 19 perwira kepolisian lainnya, yang merupakan figur pilihan.

"Yang dipilih nantinya cuma dua, satu untuk ajudan presiden dan satu untuk ajudan wakil presiden," jelasnya.

Sama halnya teman-teman dari perwira TNI, yakni, dari seluruh kesatuannya, baik itu angkatan darat, laut, dan udara.

Suharyono mengaku tidak mengajukan diri untuk ikut tes calon ajudan kepresidenan ini, tapi terpilih atas rekomendasi dari atasannya, yang merupakan perintah.

"Kalau kita (kepolisian) atas rekomendasi pak Kapolri, kalau dari TNI atas rekomendasi Panglima TNI," ucapnya.

Dia mengaku tidak mengetahui juga kapan hasil seleksi ini bisa diketahui, apakah dia akan lolos atau tidak.

Yang pasti, kata Suharyono, dirinya sudah berusaha menjalankan tugas untuk mengikuti segala proses untuk tes keajudanan presiden ini, mulai dari seleksi di Mabes Polri hingga keistana negara yang dilakukan Paspampres dan Sekmil Kepresidenan.

"Jadi saya menunggu saja lagi, apakah saya lolos dalam kreteria menjadi ajudan kepresidenan," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, posisi ajudan kpresidenan sangat diimpikan banyak perwira baik dari TNI maupun Polri. Sebab banyak mantan ajudan kepresidenan yang dulunya sangat setia berdiri tegak di belakang presiden saat pidato itu menjadi orang penting dikesatuanya. Bahkan banyak yang jadi Kapolri dan Panglima TNI

Pewarta: Sukarli

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014