Stok hewan kurban baik Sapi maupun Kambing yang akan dijadikan hewan sembelihan pada Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah di Banjarbaru mencukupi dan tersedia di kandang pedagang ternak skala besar di kota setempat.
Kepala Seksi Keswan dan Kesmavet Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Banjarbaru drh Ratna Kusdewanti, Ahad mengatakan, dua jenis hewan kurban itu didatangkan dari luar pulau.
"Stok hewan kurban baik sapi maupun kambing mencukupi. Jumlahnya kurang lebih 1.300 ekor dan sudah ada dikandang milik peternak skala besar yang didatangkan dari Provinsi NTB dan NTT," ujarnya.
Disebutkan, jumlah sapi di kandang pedagang skala besar yang terdata sebanyak 600 ekor di kandang milik peternak Syaifudin di Landasan Ulin Utara, kandang milik Noor Hamid di Syamsudin Noor 500 ekor.
Kemudian, kandang Safrin Kelurahan Loktabat Utara 700 ekor, kandang milik Darmaji Loktabat Selatan 50 ekor dan 50 ekor sapi kurban tersedia di kandang milik Hariri di Kelurahan Loktabat Selatan.
Sedangkan kambing kurban tersedia sebanyak 400 ekor di kandang Istana Kambing Imaroh di Landasan Ulin Tengah dan 150 ekor sudah siap dijual di kandang milik Hasan di Jalan Guntung Paring, Guntung Manggis.
"Pedagang menjual sapi-sapinya di kandang sehingga setiap pembeli bisa datang langsung bertransaksi dengan harga jual bervariasi dikisaran Rp13 juta hingga Rp20 juta menyesuaikan keuangan pembeli," ungkapnya.
Menurut Ratna, meski pun stok cukup tetapi daya beli masyarakat kurang diperkirakan karena dampak pandemi COVID-19 sehingga menyebabkan penurunan niat masyarakat untuk berkurban tahun ini.
"Informasi Pak Safrin yang tahun lalu saat Idul Adha sapinya habis terjual 1.000 ekor, tahun ini jauh menurun karena baru terjual 250 ekor. Juga Pak Syaifudin yang sapinya baru terjual separuh dari stok," sebutnya.
Dikatakan, meski terjadi penurunan tetapi pedagang tidak rugi karena sapi kurban yang tidak terjual disembelih untuk memenuhi kebutuhan daging di sejumlah pasar di Banjarbaru maupun dijual keluar daerah.
"Jadi pedagang tidak rugi karena sapi yang belum terjual disembelih sesuai kebutuhan dan dagingnya dijual ke pedagang eceran yang menjualnya di pasar untuk memenuhi konsumsi daging masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Kepala Seksi Keswan dan Kesmavet Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Banjarbaru drh Ratna Kusdewanti, Ahad mengatakan, dua jenis hewan kurban itu didatangkan dari luar pulau.
"Stok hewan kurban baik sapi maupun kambing mencukupi. Jumlahnya kurang lebih 1.300 ekor dan sudah ada dikandang milik peternak skala besar yang didatangkan dari Provinsi NTB dan NTT," ujarnya.
Disebutkan, jumlah sapi di kandang pedagang skala besar yang terdata sebanyak 600 ekor di kandang milik peternak Syaifudin di Landasan Ulin Utara, kandang milik Noor Hamid di Syamsudin Noor 500 ekor.
Kemudian, kandang Safrin Kelurahan Loktabat Utara 700 ekor, kandang milik Darmaji Loktabat Selatan 50 ekor dan 50 ekor sapi kurban tersedia di kandang milik Hariri di Kelurahan Loktabat Selatan.
Sedangkan kambing kurban tersedia sebanyak 400 ekor di kandang Istana Kambing Imaroh di Landasan Ulin Tengah dan 150 ekor sudah siap dijual di kandang milik Hasan di Jalan Guntung Paring, Guntung Manggis.
"Pedagang menjual sapi-sapinya di kandang sehingga setiap pembeli bisa datang langsung bertransaksi dengan harga jual bervariasi dikisaran Rp13 juta hingga Rp20 juta menyesuaikan keuangan pembeli," ungkapnya.
Menurut Ratna, meski pun stok cukup tetapi daya beli masyarakat kurang diperkirakan karena dampak pandemi COVID-19 sehingga menyebabkan penurunan niat masyarakat untuk berkurban tahun ini.
"Informasi Pak Safrin yang tahun lalu saat Idul Adha sapinya habis terjual 1.000 ekor, tahun ini jauh menurun karena baru terjual 250 ekor. Juga Pak Syaifudin yang sapinya baru terjual separuh dari stok," sebutnya.
Dikatakan, meski terjadi penurunan tetapi pedagang tidak rugi karena sapi kurban yang tidak terjual disembelih untuk memenuhi kebutuhan daging di sejumlah pasar di Banjarbaru maupun dijual keluar daerah.
"Jadi pedagang tidak rugi karena sapi yang belum terjual disembelih sesuai kebutuhan dan dagingnya dijual ke pedagang eceran yang menjualnya di pasar untuk memenuhi konsumsi daging masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020