Oleh Syamsuddin Hasan
"Mari kita sukseskan Pilpres 2014 yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan agar terwujud Pilpres yang damai, jujur dan adil, tanpa adanya `money politics` (politik uang) dan anarkisme," ajak pengunjukrasa tersebut di Banjarmasin, Rabu.
"Kita berharap, dengan hikmah Ramadhan yang penuh rahmat, Pilpres yang kita laksanakan kali ini melahirkan pemimpin nasional yang amanah atau betul-betul memahani dan melaksanakan aspirasi rakyat," ujar pengunjukrasa.
Selain itu, lanjut pengunjukrasa tersebut, dengan hikmah bulan suci Ramadhan hasil Pilpres lebih memacu kemajuan pembangunan yang penuh berkah serta ridha Allah swt.
Oleh sebab itu, KAMMI Banjarmasin juga mengimbu masyarakat yang mempunyai hak memilih agar menggunakan pilihan dengan sebaik-baik, bukan karena politik uang, demi masa depan negara dan bangsa Indonesia yang lebih baik dan maju.
Sejumlah elet muda dari kaum Muslim juga mengecam atau mengritisi kampanye dari tim pendukung/pemenangan masing-masing calon presiden (capres) yang terkesan saling menjelekan.
Padahal selain membingungkan dan tidak mendidik, saling menjelekan atau membuka aib orang lain itu bertentangan dengan Islam, dimana mayoritas penduduk Indonesia sebagai pemeluknya, demikian aksi unjuk rasa KAMMI Banjarmasin.
Aksi unjuk rasa damai KAMMI Banjarmasin itu juga untuk menyambut Ramadhan 1435 Hijriah, yang tinggal beberapa hari lagi, dengan harapan agar pemerintah daerah melakukan penegakkan Perda Ramadhan.
 Perda Ramadhan tersebut antara lain berisikan larangan membuka warung makanan dan minuman siang hari (kecuali sesudah pukul 15.00 Wita) pada bulan tersebut, guna menghormati orang yang sedang melaksanakan ibadah puasa. Â
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonedia (KAMMI) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mengajak masyarakat agar bersama-sama menyukseskan pemilihan presiden tahun 2014, yang pencoblosannya bertepatan pada bulan puasa Ramadhan 1435 Hijriah.
"Mari kita sukseskan Pilpres 2014 yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan agar terwujud Pilpres yang damai, jujur dan adil, tanpa adanya `money politics` (politik uang) dan anarkisme," ajak pengunjukrasa tersebut di Banjarmasin, Rabu.
"Kita berharap, dengan hikmah Ramadhan yang penuh rahmat, Pilpres yang kita laksanakan kali ini melahirkan pemimpin nasional yang amanah atau betul-betul memahani dan melaksanakan aspirasi rakyat," ujar pengunjukrasa.
Selain itu, lanjut pengunjukrasa tersebut, dengan hikmah bulan suci Ramadhan hasil Pilpres lebih memacu kemajuan pembangunan yang penuh berkah serta ridha Allah swt.
Oleh sebab itu, KAMMI Banjarmasin juga mengimbu masyarakat yang mempunyai hak memilih agar menggunakan pilihan dengan sebaik-baik, bukan karena politik uang, demi masa depan negara dan bangsa Indonesia yang lebih baik dan maju.
Sejumlah elet muda dari kaum Muslim juga mengecam atau mengritisi kampanye dari tim pendukung/pemenangan masing-masing calon presiden (capres) yang terkesan saling menjelekan.
Padahal selain membingungkan dan tidak mendidik, saling menjelekan atau membuka aib orang lain itu bertentangan dengan Islam, dimana mayoritas penduduk Indonesia sebagai pemeluknya, demikian aksi unjuk rasa KAMMI Banjarmasin.
Aksi unjuk rasa damai KAMMI Banjarmasin itu juga untuk menyambut Ramadhan 1435 Hijriah, yang tinggal beberapa hari lagi, dengan harapan agar pemerintah daerah melakukan penegakkan Perda Ramadhan.
 Perda Ramadhan tersebut antara lain berisikan larangan membuka warung makanan dan minuman siang hari (kecuali sesudah pukul 15.00 Wita) pada bulan tersebut, guna menghormati orang yang sedang melaksanakan ibadah puasa. Â
Editor : Hasan Zainuddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014