Yogyakarta, (Antaranews Kalsel) - Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara maupun nusantara ke sentra produk kerajinan di Daerah Istimewa Yogyakarta, sudah saatnya  ditingkatkan, kata praktisi pariwisata dan budaya Widi Utaminingsih.


"Apalagi, sentra produksi kerajinan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang jumlahnya cukup banyak, sampai kini belum semuanya menjadi tujuan  kunjungan wisatawan," kata Ketua Yayasan Widya Budaya Yogyakarta Widi Utaminingsih di Yogyakarta, Rabu.

Padahal, kata dia, potensi sentra produksi kerajinan yang beragam di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bisa menjadi objek wisata yang menarik untuk dikunjungi wisatawan.

Menurut dia, produk kerajinan dan objek wisata memiliki kaitan yang erat sebab wisatawan akan mencari produk kerajinan khas setempat untuk dibawa pulang sebagai buah tangan.

"Jika sentra produksi kerajinan menjadi  tujuan kunjungan wisatawan maka diharapkan nantinya tidak saja menjadi objek wisata, namun juga dapat meningkatkan kesejahteraan para perajin di sentra tersebut," ujar  Widi Utaminingsih yang yayasannya bergerak dalam studi pengembangan pariwisata dan budaya berbasis potensi lokal.

Ia mengatakan,  sentra produksi kerajinan di DIY perlu dipromosikan kepada wisatawan baik mancanegara maupun nusantara, sehingga diharapkan dapat mengenalkan beragam sentra tersebut.

"Wisatawan yang berkunjung ke sentra produk kerajinan dapat melihat produk kerajinan setempat, sekaligus bisa melihat proses produkksinya," kata Widi Utaminingsih.

Menurut dia, selama ini sejumlah sentra produksi kerajinan DIY yang sudah menjadi tujuan kunjungan wisatawan di antaranya sentra kerajinan perak Kotagede, kerajinan gerabah Kasongan, kerajinan tenun Gamplong, sentra kerajinan batik tulis Imogiri dan sebagainya.

"Namun, di sisi lain masih banyak sentra produksi kerajinan yang belum menjadi tujuan kunjungan wisatawan," katanya.

Wakil Ketua Asosiasi Perajin dan Pengusaha Kecil Mataram  (Asperam) Yogyakarta Pandit Anggoro Triprasetyo mengatakan, sentra produksi kerajinan perak Kotagede, Kota Yogyakarta, sejak lama  sudah menjadi tujuan kunjungan wisatawan.

"Masa libur sekolah, libur panjang akhir pekan dan akhir tahun dipastikan sentra ini banyak dikunjungi wisatawan baik secara berombongan maupun keluarga," katanya.

Namun demikian, kata dia, kunjungan wisatawan tersebut belum mampu meningkatkan penjualan produk kerajinan perak dari para perajin kecil di sentra itu. Sebab, wisatawan justru berbelanja di toko-toko kerajinan perak milik pemodal besar.

"Biasanya perajin kecil perak di Kotagede berada di dalam kampung yang jarang dikunjungi wisatawan. Selama ini, perajin kecil perak Kotagede lebih bergantung kepada pengusaha perak bermodal besar dengan menjual produksnya kepada mereka," katanya./e

Pewarta: Heru Jarot

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014