Angka kematian COVID-19 di Amerika Serikat hampir menembus 140.000 ketika Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada Minggu (19/7) melaporkan ratusan kematian baru.
CDC menyebutkan bahwa sebanyak 877 orang lagi meninggal akibat virus corona sehingga jumlah total kematian sejauh ini adalah 139.659.
Selain itu menurut laporan per Minggu, angka keseluruhan kasus COVID-19 di AS menjadi 3.698.161 setelah ada 67.574 kasus baru.
Baca juga: Hampir 1.000 pegawai pusat penahanan imigrasi Amerika Serikat positif corona
Laporan CDC itu merupakan perbandingan angka dari satu hari sebelumnya dan belum tentu menggambarkan kasus-kasus yang dilaporkan oleh negara-negara bagian.
Sementara itu menurut hitungan Reuters pada Minggu, di seluruh dunia sejauh ini sudah 13,38 juta orang dilaporkan mengidap COVID-19 dan sebanyak 601.961 orang meninggal akibat penyakit virus corona jenis baru tersebut.
Penularan dilaporkan terjadi di lebih dari 201 negara dan teritori sejak kasus-kasus pertama mulai ditemukan di China pada Desember 2019.
Hitungan Reuters itu didasarkan atas pernyataan dan kalangan kementerian kesehatan dan pejabat pemerintah yang dirangkum pada pukul 22.00 GMT.
Sumber: Reuters
Baca juga: Trump nyatakan tak berminat bahas kesepakatan dagang dengan China
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
CDC menyebutkan bahwa sebanyak 877 orang lagi meninggal akibat virus corona sehingga jumlah total kematian sejauh ini adalah 139.659.
Selain itu menurut laporan per Minggu, angka keseluruhan kasus COVID-19 di AS menjadi 3.698.161 setelah ada 67.574 kasus baru.
Baca juga: Hampir 1.000 pegawai pusat penahanan imigrasi Amerika Serikat positif corona
Laporan CDC itu merupakan perbandingan angka dari satu hari sebelumnya dan belum tentu menggambarkan kasus-kasus yang dilaporkan oleh negara-negara bagian.
Sementara itu menurut hitungan Reuters pada Minggu, di seluruh dunia sejauh ini sudah 13,38 juta orang dilaporkan mengidap COVID-19 dan sebanyak 601.961 orang meninggal akibat penyakit virus corona jenis baru tersebut.
Penularan dilaporkan terjadi di lebih dari 201 negara dan teritori sejak kasus-kasus pertama mulai ditemukan di China pada Desember 2019.
Hitungan Reuters itu didasarkan atas pernyataan dan kalangan kementerian kesehatan dan pejabat pemerintah yang dirangkum pada pukul 22.00 GMT.
Sumber: Reuters
Baca juga: Trump nyatakan tak berminat bahas kesepakatan dagang dengan China
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020