Satuan Reserse Kriminal Polres Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, menyelidiki terhadap kasus mayat bayi berjenis kelamin Laki-Laki dengan plasenta yang ditemukan oleh warga di bantaran sungai satui.
Kapolres Tanah Bumbu AKBP Sugiato Marweki Malalui Kasat Reskrim AKP Andi M. Iqbal di Batulicin Sabtu mengatakan, mayat bayi jenis kelamin laki-laki di temukan pada 17 Juli 2020 sekitar pukul 17.00 Wita di Jl. Biduri Rt 13 Desa Sungai Danau Kecamatan Satui tepatnya di Bantaran Sungai Satui
"Kini polisi sedang mendalami dan mengembangkan kasus temuan mayat bayi tersebut dengan melakukamn pemeriksaan terhadap saksi SH (32) dan DY (30) warga setempat," katanya.
Kasat Reskrim Tanah Bumbu yang didampingi Kapolsek Satui IPTU Wahyudi menjelasakan, mayat bayi yang diperkirakan baru lahir hitungan jam tersebut ditemukan oleh SH dan DY yang hendak mancing di sungai tersebut. saat sampai dilokasi, SH melihat ada benda aneh yang menyerupai boneka.
Kemudian yang bersangkutan mendekat dan memastikan apakah benda tersebut boneka atau manusia. Setelah didekati ternyata adalah mayat bayi laki-laki dalam keadaan meninggal dunia dan sebagian wajahnya mulai membiru.
Setelah dipastikan bahwa benda tersebut adalah mayat bayi, yang bersangkutan meminta bantuan kepada warga sekitar untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Satui guna proses lebih lanjut.
"Polisi sudah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), mencatat seluruh saksi dan mengumpulkan barang bukti serta melakukan visum terhadap mayat bayi untuk memastikan penyebab peyebab kematian bayi tersebut," kata Iqbal.
Hasil sementara dari visum yang dilakukan oleh pihak Puskesmas Satui bahwa bayi yang memiliki berat badan 2.800 gram dan panjang badan 46 CM masih di sertai tali pusar dan ari-ari atau plasenta, dibagian perut membesar, bagian kepala dan wajah kebiruan, nampak darah kemerahan di bawah hidung, kelopak mata lebam kebiruan.
Anggota Tubuh tangan dan kaki utuh , masih bisa digerakan, mulut tertutup, dagu dan pipi terkesan normal, bahu dan dada terkesan normal serta anggota tubuh lainnya juga terlihat normal tidak ada tanda mutilasi.
"Kami dari pihak kepolisian meyimpulkan sementara bahwa, mayat bayi tersebut lahir normal cukup bulan yang disertai tali pusar dan plasenta masih melengkat. Meninggalnya bayi dikarenakan lemas atau astiksia, kini pihak kepolisian terus melalukan pendalam untuk menangkap siapa pelaku pembuangan bayi tersebut," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Kapolres Tanah Bumbu AKBP Sugiato Marweki Malalui Kasat Reskrim AKP Andi M. Iqbal di Batulicin Sabtu mengatakan, mayat bayi jenis kelamin laki-laki di temukan pada 17 Juli 2020 sekitar pukul 17.00 Wita di Jl. Biduri Rt 13 Desa Sungai Danau Kecamatan Satui tepatnya di Bantaran Sungai Satui
"Kini polisi sedang mendalami dan mengembangkan kasus temuan mayat bayi tersebut dengan melakukamn pemeriksaan terhadap saksi SH (32) dan DY (30) warga setempat," katanya.
Kasat Reskrim Tanah Bumbu yang didampingi Kapolsek Satui IPTU Wahyudi menjelasakan, mayat bayi yang diperkirakan baru lahir hitungan jam tersebut ditemukan oleh SH dan DY yang hendak mancing di sungai tersebut. saat sampai dilokasi, SH melihat ada benda aneh yang menyerupai boneka.
Kemudian yang bersangkutan mendekat dan memastikan apakah benda tersebut boneka atau manusia. Setelah didekati ternyata adalah mayat bayi laki-laki dalam keadaan meninggal dunia dan sebagian wajahnya mulai membiru.
Setelah dipastikan bahwa benda tersebut adalah mayat bayi, yang bersangkutan meminta bantuan kepada warga sekitar untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Satui guna proses lebih lanjut.
"Polisi sudah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), mencatat seluruh saksi dan mengumpulkan barang bukti serta melakukan visum terhadap mayat bayi untuk memastikan penyebab peyebab kematian bayi tersebut," kata Iqbal.
Hasil sementara dari visum yang dilakukan oleh pihak Puskesmas Satui bahwa bayi yang memiliki berat badan 2.800 gram dan panjang badan 46 CM masih di sertai tali pusar dan ari-ari atau plasenta, dibagian perut membesar, bagian kepala dan wajah kebiruan, nampak darah kemerahan di bawah hidung, kelopak mata lebam kebiruan.
Anggota Tubuh tangan dan kaki utuh , masih bisa digerakan, mulut tertutup, dagu dan pipi terkesan normal, bahu dan dada terkesan normal serta anggota tubuh lainnya juga terlihat normal tidak ada tanda mutilasi.
"Kami dari pihak kepolisian meyimpulkan sementara bahwa, mayat bayi tersebut lahir normal cukup bulan yang disertai tali pusar dan plasenta masih melengkat. Meninggalnya bayi dikarenakan lemas atau astiksia, kini pihak kepolisian terus melalukan pendalam untuk menangkap siapa pelaku pembuangan bayi tersebut," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020