Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarmasin menggencarkan penyemprotan disinfektan di area publik seiring dengan meningkatnya kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan itu.

Ketua PMI Kota Banjarmasin Rusdiansyah di Banjarmasin, Kamis, mengatakan penyemprotan disinfektan secara massal kini memang perlu dilakukan dengan harapan dapat memutus penularan virus corona jenis baru di daerah setempat.

"Hampir setiap hari, sekarang armada truk khusus milik PMI keliling kota melakukan penyemprotan disinfektan," kata dia.

Berdasarkan pengalaman di sejumlah negara, seperti Cina, Korea Selatan, Vietnam, dan Thailand, ungkap Rusdi, penyemprotan disinfektan massal berhasil menekan sebaran penularan COVID-19.

"Karena mematikan virus penyakit seperti COVID-19 caranya hanya dua, yaitu dengan sabun dan cairan disinfektan. Kalau sabun untuk cuci tangan. Sementara disinfektan untuk benda-benda mati di sekitar yang sering tersentuh manusia," katanya.
PMI Kota Banjarmasin menggencarkan penyemprotan cairan disinfektan di area publik. (ANTARA/Firman)


Rusdi mengingatkan masyarakat agar menghindari menyentuh benda-benda sekitar jika tak perlu.

Jika pun tersentuh, katanya, warga segera mencuci tangan dengan menggunakan sabun hingga bersih.

"Jangan sekali-kali menyentuh area wajah jika tangan belum dicuci bersih saat beraktivitas di luar. Patuhi selalu protokol kesehatan agar terhindar dari COVID-19," kata dia.

Gugus Tugas Perecepatan Penanganan COVID-19 Kalimantan Selatan mencatat, per 16 Juli 2020 kasus terkonfirmasi positif virus di provinsi itu berjumlah 4.621 orang, 2.793 masih dirawat, 1.594 sembuh, dan 234 meninggal dunia.

Khusus Kota Banjarmasin dengan kasus tertinggi sudah mencapai 1.845 orang dan 136 kematian, bahkan di 52 kelurahan yang ada, semuanya terdampak pandemi, alias zona merah.
 

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020