Hujan deras yang mengguyur Kota Pelaihari dan sekitarnya selama kurang lebih 15 jam sejak Jumat (10/7) malam hingga Sabtu (11/7), pukul 14.15 Wita membuat genangan air di beberapa tempat di wilayah tersebut.  

Gereja Katolik Santa Theresia Pelaihari,  salah satu tempat ibadah  yang ikut terendam air setelah hujan turun beberapa jam tersebut. 

Air yang menggenang di tempat ibadah umat kristiani itu mencapai dua meter,  bahkan  merendam satu unit mobil,  dua unit sepeda motor serta menghanyutkan kursi,  meja,  tabung gas dan memporakrandakan isi rumah pastoran, tempat tinggal pastor dan aula gereja. 

Sejak hujan mereda hingga 3,5 jam kemudian tempat itu berhasil surut sekitar 40cm. 

Bupati Tanah Laut H Sukamta menanyakan kondisi romo dan frater serta menawarkan untuk mengevakuasi ke tempat yang lebih aman. 

Karena bangunan di tempat romo memiliki dua lantai, maka masih bisa bertahan di lantai dua dua karena aman dari genangan. 

"Romo,  jika nanti memerlukan bantuan segera hubungi kami,  kami siap membantu mengevakuasi," ujar Sukamta yang berbicara melalui sambungan telpon di tepi jalan di depan gereja.  

Bupati menyebut, air yang menggenang gereja  tersebut merupakan  terparah karena mencapai badan jalan.

Sementara, jelas Kamta, akses untuk menuju ke lokasi itu sempat ditutup karena jembatan yang berada di Sarang Halang juga meluap airnya menggenang hingga ke badan jalan. 

Selain itu, banjir juga menggenangi  
beberapa titik perumahan warga di Kota Pelaihari.
 
Bupati Tanah Laut H Sukamta menijau banjir di Kelurahan Sarang Halang, Sabtu (11/7).Foto:Antaranews Kalsel/Humas Tanah Laut.

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020