Oleh Imam Hanafi

Kotabaru (Antaranews kalsel) - Pemkab Kotabaru, Kalimantan Selatan, berencana membuka jalur transportasi dengan membuka pelabuhan penyeberangan fery Sigam, Pulaulaut Utara-Tanjung Pangga, Kelumpang Selatan, untuk membuka daerah terisolasi.


Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani, Selasa mengatakan, pihaknya berencana membuka penyeberangan Desa Sigam (Pulau Laut) dengan Desa Tanjung Pangga, Kecamatan Kelumpang Selatan (daratan pulau Kalimantan).

"Kebijakan itu sudah harus dilakukan untuk membuka keterisoliran daerah kelumpang sekaligus sebagai pemerataan pembangunan bagi warga Kabupaten Kotabaru," kata H Irhami.

Kawasan Kelumpang merupakan wilayah Kotabaru di daratan Kalimantan yang relative dekat dengan Pulau Laut, namun akses menuju dari dank e ibu kota kabupaten Kotabaru hanya bisa diakses dengan transportasi laut, untuk itu guna mempercepat pembangunan di kawasan tersebut perlu akses ferry.

Menurut bupati, percepatan pembangunan Kabupaten Kotabaru akan semakin dapat terealisasi menyusul akan dimulainya mega proyek pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Laut dengan daratan Kalimantan pada 2015.

"Jika sebelumnya kita mengharapkan jembatan dibangun tetap berada di perlintasan kabupaten Kotabaru (Kotabaru-Kotabaru), tapi jika memang pemerintah provinsi akan membangun jembatan itu Kotabaru-Tanah Bumbu, kita tetap akan menerima, yang penting jembatan itu teralisir,� kata Irhami.

Masih menurut bupati, komitmen terbukanya akses Kabupaten Kotabaru, penyeberangan ferry antara Pulau Laut � Pulau Sebuku akan ditambah baik frekuensi dan jumlah armada, bersamaan itu juga akan dibuka rute Sigam � Tanjung Pangga.

"Dengan beroperasinya ferry tersebut, diharapkan akses dari Desa Tanjung Pangga dan sekitarnya akan terbuka dan bisa terhubung dengan Kecamatan Kelumpang Hulu dan sekitarnya,� terang dia.

Terpisah, Ketua DPRD Kotabaru, H Alpidri Supian Noor menyambut baik wacana dibukanya penyeberangan ferry rute Sigam-Tanjung Pangga, karena akan semakin mudah akses warga kawasan Kelumpang ke ibu kota Kabupaten Kotabaru.

  "Namun yang perlu dikaji seberapa banyak pengguna penyeberangan ferry tersebut sehingga menjamin kelangsungan bagi pengelola atau pelaku usaha penyeberangan tersebut. Secara teknis, jika Sigam-Tanjung Pangga kurang layak karena mungkin kawasan tersebut penduduk lebih sedikit, maka rute bisa diganti seperti Sigam-Senakin, Kelumpang Tengah,� jelas H Yayan.   

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014