Petani Cabai Hiyung di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah terus melakukan persiapan dalam menghadapi musim kemarau tahun ini.

Hal tersebut dikarenakan kawasan pertanian Cabai Hiyung berada di lokasi geografis yang rawah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), sementara pertanian Cabai Hiyung sendiri tidak bisa di asuransikan.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tapin, Wagimin mengatakan untuk asuransi pertanian sayuran belum tersedia di perusahaan jasa asuransi.

"Yang ada asuransi usaha tani padi dan asuransi usaha ternak sapi, untuk usaha tani sayuran belum ada," ujarnya saat di konfirmasi via telpon, Senin.

Wagimin pun menyayangkan tidak adanya asuransi usaha tani untuk sayuran, dikarenakan kawasan geografis rawa sangat cocok bertani sayuran pada musim kemarau.

"Iya kebanyakan daerah rawa di Tapin dimanfaatkan lahannya untuk bertani sayuran pada musim kemarau seperti cabai Hiyung, kacang-kacangan, tomat, dan lainnya," ujar Wagimin.

Namun, dalam mengantisipasi karhutla di Desa Hiyung, Pemkab Tapin menyediakan tiga unit pompa air yang bisa digunakan untuk menyiram tanaman dan api apabila terjadi Karhutla.

"Pengalaman tahun-tahun sebelumnya yang terjadi Karhutla fi kawasan pertanian cabai Hiyung, maka dengan itu kami sediakan tiga unit mesin pompa air," ujar lagi.

Sementaa itu, Petani Cabai Hiyung, Junaidi mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan sosialisasi untuk pencegahan Karhutla di wilayahnya.

"Kami bersama kelompok tani dan karang taruna terus melakukan sosialisasi pencegahan karhutla," ujarnya.

Dikatakannya, saat ini pertanian cabai Hiyung sudah memasuki musim panen, sehingga sangat disayangkan apabila terjadi seperti tahun tadi yakni beberapa hektar lahan terbakar.

"Tahun tadi yang terbakar sekitar lima hektare, kerugian petani perhektarnya rata-rata sekitar Rp40 juta," pungkasnya.

Pewarta: Muhammad Husien Asyari

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020