Kecamtan Muara Uya dan Jaro Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan merupakan dua daerah yang masuk katagori merah atau endemi kasus malaria.

Kepala Dinas Kesehatan Tabalong, dr Syarifuddin Baseri , di Tanjung Kamis mengatakan Kabupaten Tabalong merupakan daerah endemis Malarai, dengan demikian masyarakat harus selalu waspada.

Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kata dia, kini pihaknya melakukan pelatihan  juru malaria desa diikuti 25 peserta dari Kecamatan Jaro dan Muara Uya yang merupakan wilayah merah untuk kasus malaria.

"Para juru malaria desa sebagai mitra dinas kesehatan dalam mendeteksi dan penanggulangan malaria di desa , karena itu mereka dibekali untuk bisa melakukan penyuluhan ke masyarakat,” s Syarifuddin.
 
Syarifuddin mengungkakan Tabalong merupakan daerah endemis malaria karena itu peran serta masyarakat sangat diharapkan, diantaranya  dengan menjaga kebersihan lingkungan dan membiasakan pola hidup sehat.
 
Dalam pelaksanaan program pemberantasan malaria, selain pelatihan bagi juru malaria desa, Dinkes juga telah menyalurkan bantuan 16 unit kendaraan bermotor untuk pengelola program di puskesmas yang ada di Kecamatan Jaro, Muara Uya dan Jaro.

Kita mendapatkan bantuan 16 unit kendaraan bermotor dari dana global guna mendukung operasional pengelola program di puskesmas tiga kecamata,” tambahnya.

Sementara itu 25 juru malaria desa mendapatkan perbekalan dari Wasul Falah, Kasi pengendalian penyakit  terkait peran dan tugas juru malaria desa serta Taufik tentang gambaran umum malaria di Tabalong.

Juru malaria harus selain bisa mendeteksi malaria juga mampu mengambil sampel darah bagi penderita malaria, “ jelas Wasul.

Dinkes Tabalong pun telah membentuk pos malaria desa (posmaldes) di sejumlah desa khususnya wilayah Utara Tabalong yang merupakan endemis penyakit akibat gigitan nyamuk ini.(mia/B).

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011