Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, H. Sudian Noor bersama Forkopinda meresmikan dua Kampung Tangguh Banua (KTB) di Kecamatan Sungai Loban guna memutus rantai penyebaran dan penularan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dengan cara membangun kesadaran masyarakat sekitarnya.
"Dua desa yang diresmikan menjadi kampung tangguh banua di Kecamatan Sungai Loban yakni Desa Wanasari dan Desa Marga Mulya," kata Bupati di Batulicin Senin.
menurut Bupati, kedua desa tersebut diaggap telah menunjukan inovasinya dengan menjadi zero dalam pencegahan COVID-19, hal tersebut dibuktikan tidak ada satupun tercatat di papan informasi ada warga desa tersebut terdaftar sebagai ODP, PDP dan OTG.
ini adalah berkat kerjasama semua tim relawan di kedua desa tersebut yang mampu menekan angka penyebaran COVID-19 diwilayahnya masing masing.
Adapun inovasi yang dilakukan kedua desa tersebut diantaranya dengan menerapkan rumah isolasi mandiri, posko kesehatan, posko induk, screning, dapur umum relawan dan menciptakan lahan ketahanan pangan desa maupun ketahanan pangan masyarakat.
Untuk sektor ketahanan pangan kedua desa ini melalui sektor perkebunan, pertanian, perikanan air tawar dan peternakan.
"Keberadaan kampung tangguh banua sebagai upaya penanganan COVID-19 berbasis komunitas dan gotong royong, bahkan saat ini bukan hanya acaman virus corona yang kita hadapi, namun muncul ancaman akan kelangkaan kebutuhan pangan di masa pandemi virus corona" ujarnya.
Oleh karena itu lanjut Bupati, pihaknya mengajak membangun ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan pekarangan masing masing dengan becocok tanam jangka pendek maupun jangka panjang sehingga hasil dari tamanan pekarangan dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari ditengah pandemic virus corona.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Dua desa yang diresmikan menjadi kampung tangguh banua di Kecamatan Sungai Loban yakni Desa Wanasari dan Desa Marga Mulya," kata Bupati di Batulicin Senin.
menurut Bupati, kedua desa tersebut diaggap telah menunjukan inovasinya dengan menjadi zero dalam pencegahan COVID-19, hal tersebut dibuktikan tidak ada satupun tercatat di papan informasi ada warga desa tersebut terdaftar sebagai ODP, PDP dan OTG.
ini adalah berkat kerjasama semua tim relawan di kedua desa tersebut yang mampu menekan angka penyebaran COVID-19 diwilayahnya masing masing.
Adapun inovasi yang dilakukan kedua desa tersebut diantaranya dengan menerapkan rumah isolasi mandiri, posko kesehatan, posko induk, screning, dapur umum relawan dan menciptakan lahan ketahanan pangan desa maupun ketahanan pangan masyarakat.
Untuk sektor ketahanan pangan kedua desa ini melalui sektor perkebunan, pertanian, perikanan air tawar dan peternakan.
"Keberadaan kampung tangguh banua sebagai upaya penanganan COVID-19 berbasis komunitas dan gotong royong, bahkan saat ini bukan hanya acaman virus corona yang kita hadapi, namun muncul ancaman akan kelangkaan kebutuhan pangan di masa pandemi virus corona" ujarnya.
Oleh karena itu lanjut Bupati, pihaknya mengajak membangun ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan pekarangan masing masing dengan becocok tanam jangka pendek maupun jangka panjang sehingga hasil dari tamanan pekarangan dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari ditengah pandemic virus corona.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020