Di kalangan pecinta lingkungan, siapa yang tak kenal dengan wanita cantik berkulit putih yang sehari hari menjabat sebagai Kepala sekolah SMPN 1 Binuang, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan ini.

Wanita yang bernama Satriya Ummi Alfiza kelahiran Sampang, 23 September 1972 yang sekarang tinggal  di jalan A Yani KM 85 No 567 Binuang Tapin ini selain anggota Forum Komunitas Hijau juga anggota masyarakat peduli sungai, komunitas teratai, komunitas rawat bumi, serta lindungi hutanku.

Walau berstatus ibu dengan tiga tiga anak (Alif 23 th, Fia 18 th, Ais 13 th) dengan suami seorang guru d SMA Binuang itu tak menyurutkan aktivitasnya untuk menggelorakan cinta lingkungan, karena menurutnya lingkungan adalah segala galanya.

Pembangunan yang sesungguhnya adalah jika berhasil menjaga lingkungan, karena buat apa pembangunan fisik yang mewah jikalau lingkungan rusak maka pembangunan fisik itu tak akan ada gunanya, karena lingkungan akan menyediakan oksigen, air, dan pangan, untuk kehidupan.
Satriya Ummi Alfiza

Wanita suka baca puisi yang juga dikenal sebagai seniman sastra yang pernah mengecap pendidikan SMK Boga tahun 1991, lulusan S1 Bahasa Indonesia ULM th 1996, dan Magister Bahasa Indonesia  ULM th 2006 ini, jika diajak ngobrol soal lingkungan sekan tak ada habis habisnya, makanya ia juga  berkeinginan mewujudkan sekolah alam.

Sekolah alam yang ia inginkan tersebut nantinya bisa menjadi sekolah rujukan tentang alam dan lingkungan yang bisa dipelajari oleh generasi muda di Kabupaten Tapin juga untuk wilayah Kalsel pada umumnya.

Sekolah alam akan menjadi laboratorium alam dengan aneka ragam hayati banua dan tanaman langka kalsel, tambah wanita yang tampil selalu modis ini.

Demgan demikian rasa cinta generasi semakin bertambah, semakin punya kepedulian terhadap alam, timpal wanita yang pernah peraih juara 1 lomba Kepsek prestasi Kabupaten Tapin 2018 ini.
Satriya Ummi Alfiza

Peraih juara 1 lomba bercerita rakyat Kalsel tahun 2012 serta juara dua lomba menulis cerita Kalsel Balai Bahasa th 2012 ini pun menilai Tapin sebagai daerah tambang perlu sekali agar sumber daya alam tetap seimbang, air dan udara yang bersih, 

Gunung-gunung yang sudah ditambang bisa menjadi sumber lain yg bisa jadi tempat belajar atau dikelola  kembali menjadi sesuatu yang bernilai baik utk sektor pariwisata atau sumber belajar lainnya, kata penerima penghargaan pengelola sekolah Adiwiyata Mandiri yang diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Siti Nurbaya Bakar di Gedung Manggala Wana Bhakti, Jakarta pada 13 Desember 2019 lalu.



 

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020