Warga Desa Madang, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan mengolah  limbah kelapa menjadi cairan yang bisa digunakan menjadi bahan baku disenfektan.

"Ini merupakan bantuan dari Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2019," kata Surianyah warga Desa Madang

Awalnya bantuan alat pengolah asap cair ini digunakan untuk pengolahan bahan atau obat untuk mencegah pertumbuhan bakteri pada karet mentah sehingga membuat getah menjadi tidak berbau dan meningkatkan kualitas getah tersebut.

"Setelah ramainya Virus Corona ini ternyata sulingan dari asap batok kelapa ini bisa digunakan untuk bahan baku disenfektan, sehingga banyaknya permintaan dari beberapa instansi," ujarnya lagi.

Dikataknnya, untuk mendapatkan bahan baku limbah kelapa berupa batok kelapa sangatlah mudah, karena banyak tersedia di pasar-pasar tradisional di Kota Kandangan.

"Tentu pengolahan ini sangat ramah lingkungan, dan limbah pembakarannya berupa habu sangat sedikit," ujarnya lagi.

Diketahui, dari web Kementerian Lingkungan Hidup, bahwa Asap cair mengandung berbagai komponen kimia seperti fenol, aldehid, keton, asam organik, alkohol dan ester. 

Senyawa fenol, asam dan alkohol diketahui dapat berperan sebagai antioksidan dan antimikroba (antibakteri dan antifungi) sehingga bisa menghambat pertumbuhan bakteri atau jamur.

Dari hasil penelitian yang dilakukan asap cair dari limbah tempurung kelapa bisa digunakan sebagai bahan alternatif untuk mengendalikan serangan organisme pengganggu benih.
 

Pewarta: Muhammad Husien Asyari

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020