Kepolisian Kolombia berhasil menyita kokain yang diperkirakan bernilai 265 juta dolar AS (sekitar Rp3,69 triliun) dalam kontainer di pelabuhan Pasifik Buenaventura, sebuah kota di pantai Pasifik negara Andes tersebut, seperti dilaporkan pejabat senior.
Sekitar 4,9 ton narkoba berhasil diamankan dalam dua kontainer di pelabuhan Pasifik paling vital Kolombia, menurut direktur polisi antinarkotika, Jenderal Jorge Luis Ramirez.
Baca juga: WNA asal Peru bawa ratusan kokain ke Bali
Kendati tidak ada penangkapan namun operasi tersebut menjadi penyitaan kokain terbesar di Kolombia tahun ini.
Otoritas merahasiakan pemilik kokain yang disita tersebut.
Kolombia merupakan penghasil utama kokain, dengan produksi sekitar 951 ton setiap tahunnya dan peladangan koka, kandungan utama kokain, mencakup 200.000 hektar lebih, menurut Office of National Drug Control Policy (ONDCP).
Baca juga: Operasi multinasional pimpinan Kolombia sita 94,2 ton kokain dalam 105 hari
Perdagangan narkoba telah lama menghidupi konflik bersenjata internal negara Andes tersebut. Kelompok pemberontak sayap kiri National Liberation Army (ELN), pembangkang dari mantan gerilyawan FARC, yang dikerahkan di bawah perjanjian damai 2016, dan kelompok kriminal lain semuanya menghasilkan uang dari perdagangan tersebut, menurut pasukan keamanan.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Sekitar 4,9 ton narkoba berhasil diamankan dalam dua kontainer di pelabuhan Pasifik paling vital Kolombia, menurut direktur polisi antinarkotika, Jenderal Jorge Luis Ramirez.
Baca juga: WNA asal Peru bawa ratusan kokain ke Bali
Kendati tidak ada penangkapan namun operasi tersebut menjadi penyitaan kokain terbesar di Kolombia tahun ini.
Otoritas merahasiakan pemilik kokain yang disita tersebut.
Kolombia merupakan penghasil utama kokain, dengan produksi sekitar 951 ton setiap tahunnya dan peladangan koka, kandungan utama kokain, mencakup 200.000 hektar lebih, menurut Office of National Drug Control Policy (ONDCP).
Baca juga: Operasi multinasional pimpinan Kolombia sita 94,2 ton kokain dalam 105 hari
Perdagangan narkoba telah lama menghidupi konflik bersenjata internal negara Andes tersebut. Kelompok pemberontak sayap kiri National Liberation Army (ELN), pembangkang dari mantan gerilyawan FARC, yang dikerahkan di bawah perjanjian damai 2016, dan kelompok kriminal lain semuanya menghasilkan uang dari perdagangan tersebut, menurut pasukan keamanan.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020