Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Kabupaten Banjar dr Diauddin mengatakan, pasien dengan status positif yang dirawat di rumah sakit banyak yang sembuh.
"Pasien positif COVID-19 yang dirawat di rumah sakit sudah banyak yang sembuh sehingga merupakan hal positif karena bagi yang sakit cukup menyiksa membuat sesak nafas," ujar dia di Martapura, Selasa.
Ia mengatakan, data gugus tugas COVID-19 Banjar total orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 113, selesai pemantauan 14 hari 237 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) 25 orang, kontak erat resiko tinggi 117.
Kemudian, kasus terkonfirmasi positif total mencapai 135 orang, baik yang dirawat, sembuh dan meninggal dunia dengan rincian 117 pasien dirawat, sebelas yang sembuh dan tujuh orang meninggal dunia.
"Sebagian besar pasien terkonfirmasi positif adalah orang tanpa gejala dan diketahui melalui rapid test massal diiringi swab test sehingga banyak ditemukan yang positif sehingga menjalani karantina," ungkapnya.
Dikatakan, melalui swab tes diketahui juga sebanyak 15 tenaga kesehatan dari delapan puskesmas yang positif terpapar COVID-19, sehingga ada dua puskesmas yang mengusulkan ke Dinkes Banjar untuk tutup.
"Belasan tenaga medis di puskesmas tersebut sudah diistirahatkan untuk menjalani perawatan mandiri atau isolasi di rumah maupun tempat karantina," ujar Diauddin yang juga Kadinkes Banjar itu.
Ditambahkan, rapid test COVID-19 sudah dilakukan terhadap 3.000 orang dan swab lebih 550 orang sehingga ada kemungkinan terjadi lonjakan kasus positif karena banyaknya orang yang menjalani rapid dan swab test.
"Kami juga merencanakan rapid test bagi anak-anak sekolah. Bagi anak yang tidak mampu akan dibantu dan bagi yang mampu disarankan jalani test secara mandiri di rumah sakit swasta," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Pasien positif COVID-19 yang dirawat di rumah sakit sudah banyak yang sembuh sehingga merupakan hal positif karena bagi yang sakit cukup menyiksa membuat sesak nafas," ujar dia di Martapura, Selasa.
Ia mengatakan, data gugus tugas COVID-19 Banjar total orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 113, selesai pemantauan 14 hari 237 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) 25 orang, kontak erat resiko tinggi 117.
Kemudian, kasus terkonfirmasi positif total mencapai 135 orang, baik yang dirawat, sembuh dan meninggal dunia dengan rincian 117 pasien dirawat, sebelas yang sembuh dan tujuh orang meninggal dunia.
"Sebagian besar pasien terkonfirmasi positif adalah orang tanpa gejala dan diketahui melalui rapid test massal diiringi swab test sehingga banyak ditemukan yang positif sehingga menjalani karantina," ungkapnya.
Dikatakan, melalui swab tes diketahui juga sebanyak 15 tenaga kesehatan dari delapan puskesmas yang positif terpapar COVID-19, sehingga ada dua puskesmas yang mengusulkan ke Dinkes Banjar untuk tutup.
"Belasan tenaga medis di puskesmas tersebut sudah diistirahatkan untuk menjalani perawatan mandiri atau isolasi di rumah maupun tempat karantina," ujar Diauddin yang juga Kadinkes Banjar itu.
Ditambahkan, rapid test COVID-19 sudah dilakukan terhadap 3.000 orang dan swab lebih 550 orang sehingga ada kemungkinan terjadi lonjakan kasus positif karena banyaknya orang yang menjalani rapid dan swab test.
"Kami juga merencanakan rapid test bagi anak-anak sekolah. Bagi anak yang tidak mampu akan dibantu dan bagi yang mampu disarankan jalani test secara mandiri di rumah sakit swasta," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020