Ketua Harian gugus tugas percepatan penanganan (P2) COVID-19 Provinsi Kalimantan Selatan H Abdul Haris Makkie mengajak pemerintah kabupaten/kota untuk bersama-sama menurunkan kasus COVID 19.
"Jangan sampai kabupaten lain berhasil menurunkan kasus wabah COVID 19, daerah lainnya justru muncul kasus baru," ujar Haris di Amuntai Senin.
Dia mengatakan dirinya mendapat tugas dari Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap upaya P2 COVID 19 di semua kabupaten/kota.
Ketua Harian Tim Gugus Tugas Pemprov Kalsel dan rombongan tiba di Kota Amuntai pukul 21.00.wita setelah secara maraton mengunjungi tim gugus tugas Kabupaten Tapin, HSS, HST, Balangan dan Tabalong.
Haris yang juga Sekretaris Daerah Pemprov Kalsel menyampaikan pesan Gubernur agar pemerintah dan tim gugus depan P2 COVID 19 kabupaten/kota saling berkoordinasi dan bekerja sama dalam penanganan Pandemi COVID 19.
Terkait upaya gugus tugas P2 COVID 19 di Kabupaten HSU, Makkie menyarankan tim gugus tugas setempat melanjutkan pengawasan dan pemeriksaan di daerah perbatasan guna mencegah dan mengantisipasi penyebaran wabah COVID 19.
Haris menyampaikan saran ini setelah mendengar laporan yang disampaikan Sekretaris gugus tugas P2 COVID 19 Kabupaten Hulu SungaI Utara (HSU) Sugeng Riyadi.
Sugeng menyampaikan laporan perkembangan penanganan wabah COVID-19 di daerahnya.
"Khusus pengawasan dan pemeriksaan di pos perbatasan selama satu pekan terakhir agak dilonggarkan dengan berbagai pertimbangan," kata Sugeng didepan Tim Gugus tugas P2 COVID Provinsi Kalsel.
Sugeng menjelaskan, berdasarkan evaluasi dan masukan dari anggota gugus tugas pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan di pos perbatasan masih kurang maksimal dilakukan, karena belum adanya dasar aturan bagi petugas untuk melarang pengendara yang ingin masuk ke wilayah HSU.
"Warga bisa komplain terhadap pemerintah dan tim gugus tugas karena belum adanya aturan melarang mereka," kata Sugeng.
Selain itu, katanya pertimbangan lain karena kurang seimbang antara biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pos perbatasan dengan hasil yang diperoleh untuk pencegahan penyebaran COVID 19.
"Bukan berarti tidak ada manfaatnya dari keberadaan pos diperbatasan, namun hasilnya belum maksimal disamping menyebabkan macet," terangnya.
Selain itu, lanjutnya, pemeriksaan diperbatasan juga sebatas tes skrening terhadap beberapa pengendara yang melintas, sebagian terpaksa dibiarkan berlalu disebabkan macet.
Ia mengatakan, tim gugus tugas di Kabupaten HSU akan mencari solusi untuk kelancaran pemeriksaan dan pengawasan di perbatasan sambil memantau perkembangan Pandemi COVID 19 di HSU.
Sugeng juga mengakui masih ada kecamatan dan desa yang kurang aktif dalam melakukan upaya pencegahan dan penanganan wabah COVID 19, sebagian desa ada yang aktif melaporkan perkembangan didesanya, sebagian lagi tidak melaporkan.
"Mungkin aparat desa dan gugus tugas desa sudah melaksanakan upaya P2 COVID 19 tapi tidak melapotkan perkembangannya kepada pemerintah daerah dan tim gugus tugas dikabupaten," katanya.
Ia juga mengakui masalah terbatasnya anggaran untuk kegiatan isolasi bagi warga di desa yang kategori ODP, OTG dan lainnya.
"Anggaran dana desa juga sudah terbatas untuk penanganan wabah COVID 19 karena banyak dialokasikan untuk Bantuan Sosial," katanya.
Kegiatan mengisolasi warga butuh anggaran untuk menyediakan kebutuhan sembako dan kegiatan pencegahan penyebaran COVID 19 di desa yang membutuhkan dana.
Kehadiran Tim gugus tugas P2 COVID 19 yang di pimpin Haris Makkie disambut Sekretaris tim gugus tugas Kabupaten HSU di kantor BPBD.
Hadir pula Komandan Kodim 1001 Amuntai/Balangan Kol.Inf Ali Ahmad Satriyadi, Wakapolres HSU Kompol Irwan, Kepala Dinas Sosial HSU Rijali Eswansyah, Kepala Satpol PP Jumadi, plt Kepala Dinas Kesehatan dr Agus Fidliansyah dan Plt Direktur Rumah Sakit Pambalah Batung Amuntai dr Yandi Priyadi.
Sedang tim yang mendampingi Makkie yakni Kadinkes Kalsel H. M Muslim, Kabag DaLops Biro Ops Polda Kalsel AKBP Rahmad Budi Handoko, Kasrem 101 Antasari Letkol Inf. Bahrodin beserta jajaran tim gugus tugas P2 Covid-19 Provinsi Kalsel lainnya.
VIDEO BERITA TERKAIT :
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Jangan sampai kabupaten lain berhasil menurunkan kasus wabah COVID 19, daerah lainnya justru muncul kasus baru," ujar Haris di Amuntai Senin.
Dia mengatakan dirinya mendapat tugas dari Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap upaya P2 COVID 19 di semua kabupaten/kota.
Ketua Harian Tim Gugus Tugas Pemprov Kalsel dan rombongan tiba di Kota Amuntai pukul 21.00.wita setelah secara maraton mengunjungi tim gugus tugas Kabupaten Tapin, HSS, HST, Balangan dan Tabalong.
Haris yang juga Sekretaris Daerah Pemprov Kalsel menyampaikan pesan Gubernur agar pemerintah dan tim gugus depan P2 COVID 19 kabupaten/kota saling berkoordinasi dan bekerja sama dalam penanganan Pandemi COVID 19.
Terkait upaya gugus tugas P2 COVID 19 di Kabupaten HSU, Makkie menyarankan tim gugus tugas setempat melanjutkan pengawasan dan pemeriksaan di daerah perbatasan guna mencegah dan mengantisipasi penyebaran wabah COVID 19.
Haris menyampaikan saran ini setelah mendengar laporan yang disampaikan Sekretaris gugus tugas P2 COVID 19 Kabupaten Hulu SungaI Utara (HSU) Sugeng Riyadi.
Sugeng menyampaikan laporan perkembangan penanganan wabah COVID-19 di daerahnya.
"Khusus pengawasan dan pemeriksaan di pos perbatasan selama satu pekan terakhir agak dilonggarkan dengan berbagai pertimbangan," kata Sugeng didepan Tim Gugus tugas P2 COVID Provinsi Kalsel.
Sugeng menjelaskan, berdasarkan evaluasi dan masukan dari anggota gugus tugas pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan di pos perbatasan masih kurang maksimal dilakukan, karena belum adanya dasar aturan bagi petugas untuk melarang pengendara yang ingin masuk ke wilayah HSU.
"Warga bisa komplain terhadap pemerintah dan tim gugus tugas karena belum adanya aturan melarang mereka," kata Sugeng.
Selain itu, katanya pertimbangan lain karena kurang seimbang antara biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pos perbatasan dengan hasil yang diperoleh untuk pencegahan penyebaran COVID 19.
"Bukan berarti tidak ada manfaatnya dari keberadaan pos diperbatasan, namun hasilnya belum maksimal disamping menyebabkan macet," terangnya.
Selain itu, lanjutnya, pemeriksaan diperbatasan juga sebatas tes skrening terhadap beberapa pengendara yang melintas, sebagian terpaksa dibiarkan berlalu disebabkan macet.
Ia mengatakan, tim gugus tugas di Kabupaten HSU akan mencari solusi untuk kelancaran pemeriksaan dan pengawasan di perbatasan sambil memantau perkembangan Pandemi COVID 19 di HSU.
Sugeng juga mengakui masih ada kecamatan dan desa yang kurang aktif dalam melakukan upaya pencegahan dan penanganan wabah COVID 19, sebagian desa ada yang aktif melaporkan perkembangan didesanya, sebagian lagi tidak melaporkan.
"Mungkin aparat desa dan gugus tugas desa sudah melaksanakan upaya P2 COVID 19 tapi tidak melapotkan perkembangannya kepada pemerintah daerah dan tim gugus tugas dikabupaten," katanya.
Ia juga mengakui masalah terbatasnya anggaran untuk kegiatan isolasi bagi warga di desa yang kategori ODP, OTG dan lainnya.
"Anggaran dana desa juga sudah terbatas untuk penanganan wabah COVID 19 karena banyak dialokasikan untuk Bantuan Sosial," katanya.
Kegiatan mengisolasi warga butuh anggaran untuk menyediakan kebutuhan sembako dan kegiatan pencegahan penyebaran COVID 19 di desa yang membutuhkan dana.
Kehadiran Tim gugus tugas P2 COVID 19 yang di pimpin Haris Makkie disambut Sekretaris tim gugus tugas Kabupaten HSU di kantor BPBD.
Hadir pula Komandan Kodim 1001 Amuntai/Balangan Kol.Inf Ali Ahmad Satriyadi, Wakapolres HSU Kompol Irwan, Kepala Dinas Sosial HSU Rijali Eswansyah, Kepala Satpol PP Jumadi, plt Kepala Dinas Kesehatan dr Agus Fidliansyah dan Plt Direktur Rumah Sakit Pambalah Batung Amuntai dr Yandi Priyadi.
Sedang tim yang mendampingi Makkie yakni Kadinkes Kalsel H. M Muslim, Kabag DaLops Biro Ops Polda Kalsel AKBP Rahmad Budi Handoko, Kasrem 101 Antasari Letkol Inf. Bahrodin beserta jajaran tim gugus tugas P2 Covid-19 Provinsi Kalsel lainnya.
VIDEO BERITA TERKAIT :
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020