Sembila desa di Kabupaten Tapin akan mengalami keterlambatan penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.

Dikatakan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Tapin, Rahmadi, keterlambatan penyaluran BLT DD tersebut dikarenakan karenakan ketersediaan dana tahap satu tidak mencukupi.

"Karena dana desa tahap pertama di delapan desa tersebut sudah digunakan untuk program pembangunan desa, sehingga tidak mencukupi untuk di salurkan BLT DD ini," ujar Rahmadi seusai penyerahan BLT DD di Kecamatan Tapin Tengah, Rabu (20/5).

Kesembilan desa yang akan mengalami keterlabatan penyaluran BLT DD tersebut tersebar di tiga Kecamatan, yakni Kecamatan Bakarangan, Tapin Tengah, dan Salam Babaris.

"Untuk Kecamatan Tapin Tengah satu desa, yakni Desa Kepayang, dan Kecamatan Salam Babaris tiga desa yakni Desa Kembang Habang Lama, Kembang Habang Baru, dan Desa Pantai Cabe," ujarnya.

Sementara untuk di Kecamatan Bakarangan yakni Desa Parigi Kacil, Desa Parigi, Desa Gadung, Desa Waringin dan Desa Tangkawang Baru.

"Sudah kita laporkan ke Kementerian Desa, dan Kementerian memberi kemudahan, sehingga kemungkinan hari ini dana desa tahap dua sudah masuk rekening desa dan di targetkan minggu depan BLT DD di sembilan desa yang terlambat tadi selesai," ujarnya.

Diketahui, bahwa total untuk BLT Dana Desa di Kabupaten Tapin dampak dari pandemi COVID-19 ini yakni sekitar Rp15 miliyar lebih dengan total penerima 8620 peserta.

"Tiap bulan akan terus kita evaluasi data penerima BLT DD ini, jadi mungkin ada pengurangan dan penambahan," pungkas Rahmadi.






 

Pewarta: Muhammad Husien Asyari

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020