Oleh ulul Maskuriah



Banjarmasin, (Antaranews.Kalsel) - Satuan Polisi Pamong Praja Kota Banjarmasin terus melakukan pencarian terhadap koordinator pengemis yang ada di Kota Banjarmasin yang aktivitasnya mulai mengganggu ketertiban umum di kota ini.

Kepala Bidang Penertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Apilludin Noor di Banjarmasin, Senin, mengatakan, kini pihaknya sedang gencar melakukan penertiban terhadap para pengemis dan gelandangan yang banyak berasal dari provinsi lain.

"Sebelumnya kami telah memulangkan puluhan pengemis dari Jawa Timur melalui Pelabuhan Trisakti Banjarmasin," katanya.

Kini, tambah dia, Satpol PP kembali memulangkan sembilan gelandangan dan pengemis yang selama ini berkeliaran di kota Banjarmasin, yang merupakan hasil operasi 1,5 bulan terakhir.

Sembilan pengemis tersebut, tambah dia, juga dipulangkan melalui pelabuhan Trisakti menggunakan KMP Tunas Wisesa 03 tujuan Tanjung Perak Surabaya (4/4).

Para pengemis tersebut, tambah dia, sebelum dipulangkan ditampung di panti sosial selama 50 hari, untuk dilakukan pembinaan, selanjutnya mereka dipulangkan dengan diberi uang saku perjalanan dan tiket kapal laut.

Mengenai koordinatornya, kami akan terus melakukan pengejaran, suatu saat pasti dapat kita ringkus," kata Apilludin.

Diduga, para pengemis tersebut dikoordinir oleh sekelompok orang, yang berusaha mengambil keuntungan dengan bagi hasil dari para pengemis tersebut.

"Sayangnya, sebagian warga yang justru menutupi praktek eksploitasi manusia tersebut di sekitar tempat tinggal, di suatu kawasan di Banjarmasin," katanya.

Salah seorang pengemis yang dipulangkan, Tus Arimi (24) mengatakan, terpaksa mengemis karena tidak memiliki modal uhtuk berjualan di Kota Banjarmasin.

"Saya baru 20 hari di Banjarmasin langsung kena tangkap," kata Tus Arimi warga Bangke Sumenep Madura, yang mengaku terpaksa mengemis untuk modal berdagang sayur mayur di Banjarmasin.

Menurut dia, sebelumnya mereka ditampung oleh seseorang yang belum diketahui identitasnya, kemudian dilepas di tiga ruas jalan masuk kota seperti Sungai Tabuk, A Yani dan Handil Bakti.

Pada sore menjelang magrib, ketiga kelompok pengemis tersebut menyisir setiap tempat yang dilalui melakukan aksinya hingga memasuki kota. 

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014