Prestasi tersendiri berhasil ditorehkan Polres Tanah Laut yang berhasil menggagalkan peredaran 1 kilogram narkotika jenis sabu-sabu menyambut Kapolda Kalimantan Selatan yang baru Irjen Pol Dr Nico Afinta.

"Alhamdulilah bertepatan Pak Kapolda yang baru memimpin yaitu hari Jumat, 8 Mei 2020 ketika beliau sertijab di Mabes Polri, kami berhasil ungkap tindak pidana narkotika dalam jumlah besar," terang 
Kapolres Tanah Laut AKBP Cuncun Kurniadi, Jumat.

Namun lantaran kepentingan pengembangan penyidikan, ungkap Cuncun, pihaknya baru bisa menyampaikan hasil tangkapan tersebut sekarang ke media.

"Jadi tersangka dan barang bukti kami gelar di hadapan wartawan sekaligus langsung dilakukan pemusnahan sabu-sabu yang disita," jelasnya.

Terungkapnya peredaran satu kilogram sabu-sabu yang menjadi rekor di Polres Tanah Laut tersebut berawal dari informasi adanya rencana transaksi oleh jaringan pengedar berinisial AM.

Tim yang dipimpin Kasat Resnarkoba Polres Tanah Laut AKP Yuda Kumoro Pardede langsung menuju lokasi yang diinformasikan yaitu Jalan Swadaya, Desa Kurau, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut.

Polisi pun berhasil menyergap pria berusia 49 tahun asal warga Desa Darussalam, Kecamatan Danau Panggang, Kabupaten Hulu Sungai Utara yang tertangkap tangan menyimpan satu paket besar sabu-sabu dengan berat 1005,10 gram atau lebih kurang 1 kilogram. Jumlah yang besar untuk level Polres di jajaran Polda Kalimantan Selatan.
Kapolres Tanah Laut AKBP Cuncun Kurniadi memusnahkan barang bukti satu kilogram sabu-sabu yang berhasil disita. (ANTARA/Firman)


Upaya pengungkapan peredaran narkotika dengan jumlah besar sejatinya jadi atensi Irjen Nico Afinta. Dia mengaku berupaya mendorong anggota agar dapat mengungkap tindak pidana narkoba sebanyak-banyaknya baik tingkat Polda maupun Polres jajaran.

"Kalau bisa lebih dari satu ton. Saya optimis jika melihat kegiatan Ditresnarkoba selama ini harusnya bisa diikuti Satuan Reserse Narkoba Polres meraih prestasi," ucap Nico.

Atas keberhasilan Polres Tanah Laut, Kapolda pun memberikan apresiasi dan berharap dapat diikuti Polres lainnya.

"Nanti saya cek untuk kita bantu pengembangan jaringan yang lebih besar, saya minta Ditresnarkoba membackup," katanya.

Jenderal polisi bintang dua ini pernah sukses mengungkap masuknya satu ton narkotika jenis sabu-sabu yang diselundupkan dari Guangzhou, Cina ke Indonesia melalui Dermaga eks Hotel Mandalika, Anyer, Serang, Banten ketika menjabat Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya tahun 2017.

Jumlah narkotika yang diungkap Nico dan timnya tersebut menjadi rekor tangkapan terbesar di Indonesia dan mendapat banyak apresiasi dari masyarakat.  

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020