Perusahaan Otobus (PO) di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, masih kesulitan untuk mencari penumpang meskipun pemerintah sudah membuka kembali operasional bus antarakota antarprovinsi (AKAP).
"Kami sudah buka layanan lagi sejak Sabtu (9/5), tapi sampai sekarang belum satu pun dapat penumpang," kata pegawai PO Bus Putra Mulya Buyung di Terminal Pulo Gebang, Senin.
Pihaknya sempat yakin kebijakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali membuka operasional bus di Terminal Terpadu Pulo Gebang dapat meningkatkan kembali minat penumpang menggunakan bus.
Baca juga: Angkutan penumpang berhenti sementara, Damri layani logistik
Bahkan perusahaan sempat menambah bus AKAP tujuan Yogyakarta untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.
"Tetap saja sepi, belum ada pesanan tiket dalam dua hari ini," katanya.
Buyung mengatakan masih ada kekhawatiran dari masyarakat bahwa mereka akan dikarantina bila melakukan perjalanan mudik.
Baca juga: Pelabuhan Merak tidak layani penumpang mudik
"Mereka takut kalau disuruh karantina. Jadi sama saja kalau mau ke daerah karena mereka kan juga PSBB," katanya.
Selain itu faktor keuangan masyarakat yang terbatas di tengah pandemik COVID-19 juga menjadi salah satu pemicu sepinya penumpang.
"Mungkin salah satunya karena faktor keuangan juga, khususnya yang kena PHK, ada juga yang gajinya berkurang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Kami sudah buka layanan lagi sejak Sabtu (9/5), tapi sampai sekarang belum satu pun dapat penumpang," kata pegawai PO Bus Putra Mulya Buyung di Terminal Pulo Gebang, Senin.
Pihaknya sempat yakin kebijakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali membuka operasional bus di Terminal Terpadu Pulo Gebang dapat meningkatkan kembali minat penumpang menggunakan bus.
Baca juga: Angkutan penumpang berhenti sementara, Damri layani logistik
Bahkan perusahaan sempat menambah bus AKAP tujuan Yogyakarta untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.
"Tetap saja sepi, belum ada pesanan tiket dalam dua hari ini," katanya.
Buyung mengatakan masih ada kekhawatiran dari masyarakat bahwa mereka akan dikarantina bila melakukan perjalanan mudik.
Baca juga: Pelabuhan Merak tidak layani penumpang mudik
"Mereka takut kalau disuruh karantina. Jadi sama saja kalau mau ke daerah karena mereka kan juga PSBB," katanya.
Selain itu faktor keuangan masyarakat yang terbatas di tengah pandemik COVID-19 juga menjadi salah satu pemicu sepinya penumpang.
"Mungkin salah satunya karena faktor keuangan juga, khususnya yang kena PHK, ada juga yang gajinya berkurang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020