Satu warga Kecamatan Sungai Loban Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Devi(17) diduga hilang akibat diterkam buaya saat berenang di sungai kusan kota setempat.
Kapolres Tanah Bumbu AKBP Sugianto Marweki melalui Kabag Ops Kompol Yulianor Abdi, di Batulicin Ahad, mengatakan, hilangnya satu warga tersebut saat ini masih dalam proses pencarian bersama BPBD, TNI, Polrti dan angota musyawarah pimpinan kecamatan.
"Kini pihak kepolisian sedang melakukan pemeriksaan terhada dua saksi, apakah korban benar-benar di terkam buaya atau kasus lain," katanya.
Dia menjelaskan, dari keterangan saksi bahwa pada Ahad 10 Mei 2020 sekitar pukul 07.00 wita Korban sedang berenang disungai tersebut bersama dengan teman korban berjumlah tiga orang yakni AA (17), JS (17) dan HS (20). Kemudian korban berenang agak ketengah sungai dan saudara JS naik untuk menepi dengan korban. Setelah itu korban loncat kembali kesungai dan tidak ada mengapung lagi.
Namun disaat korban tidak muncul kepermukaan air, saudara JS melihat ekor buaya dengan menggigit dan menarik tangan korban ketengah sungai.
"Saat ini kami bersama tim masih melakukan pencarian korban dengan menyisir sungai kusan," ujarnya.
Pihaknya mengaskan, agar kejadian ini tidak terulang kembali maka seluruh warga yang tinggal dekat dengan sungai kusan agar tidak melakukan aktivitas apapun di sungai tersebut.
Pihak kepolisian juga menghimbau kepada warga sekitar untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap binatang buas dengan memasang spanduk dan baliho di beberapa titik yang dianggap rawan terhadap binatang buas khusunya buaya.
"Kasus orang hilang yang diduga diterkam buaya saat ini merupakan kasus kesekian kalinya dimana hal tersebut juga pernah terjadi di aliran sungai Kusan," pungkas Yulianor.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Kapolres Tanah Bumbu AKBP Sugianto Marweki melalui Kabag Ops Kompol Yulianor Abdi, di Batulicin Ahad, mengatakan, hilangnya satu warga tersebut saat ini masih dalam proses pencarian bersama BPBD, TNI, Polrti dan angota musyawarah pimpinan kecamatan.
"Kini pihak kepolisian sedang melakukan pemeriksaan terhada dua saksi, apakah korban benar-benar di terkam buaya atau kasus lain," katanya.
Dia menjelaskan, dari keterangan saksi bahwa pada Ahad 10 Mei 2020 sekitar pukul 07.00 wita Korban sedang berenang disungai tersebut bersama dengan teman korban berjumlah tiga orang yakni AA (17), JS (17) dan HS (20). Kemudian korban berenang agak ketengah sungai dan saudara JS naik untuk menepi dengan korban. Setelah itu korban loncat kembali kesungai dan tidak ada mengapung lagi.
Namun disaat korban tidak muncul kepermukaan air, saudara JS melihat ekor buaya dengan menggigit dan menarik tangan korban ketengah sungai.
"Saat ini kami bersama tim masih melakukan pencarian korban dengan menyisir sungai kusan," ujarnya.
Pihaknya mengaskan, agar kejadian ini tidak terulang kembali maka seluruh warga yang tinggal dekat dengan sungai kusan agar tidak melakukan aktivitas apapun di sungai tersebut.
Pihak kepolisian juga menghimbau kepada warga sekitar untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap binatang buas dengan memasang spanduk dan baliho di beberapa titik yang dianggap rawan terhadap binatang buas khusunya buaya.
"Kasus orang hilang yang diduga diterkam buaya saat ini merupakan kasus kesekian kalinya dimana hal tersebut juga pernah terjadi di aliran sungai Kusan," pungkas Yulianor.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020