Pengurus Dewan Pusat Perwakilan Persatuan Ahli Gizi Indonesia Triyani Kresnawan mengatakan pasien yang terinfeksi virus corona penyebab COVID-19 dan menjalani perawatan di rumah sakit membutuhkan asupan protein dan energi yang lebih tinggi untuk meningkatkan imunitas tubuh.
"Protein untuk pasien-pasien yang terinfeksi itu memang lebih tinggi dari daripada kebutuhan orang normal karena protein ini salah satunya berguna untuk meningkatkan atau mengoptimalkan imunitas dari tubuh, mengganti jaringan jaringan yang rusak, dan menguatkan otot-otot supaya tidak terjadi malnutrisi," katanya di Jakarta, Kamis, dalam telekonferensi video mengenai "Protein Sebagai Penambah Stamina".
Selain protein, Triyani menuturkan, pasien-pasien yang terinfeksi atau berisiko terinfeksi virus corona juga membutuhkan asupan energi lebih tinggi dibandingkan dalam keadaan normal.
Baca juga: Pasien meninggal kasus COVID-19 Kalsel bertambah 5 jadi 17 orang
Pasien yang demam dengan suhu satu derajat di atas 37 derajat Celsius, menurut dia, membutuhkan tambahan energi 13 persen.
"Biasanya kita memberikan diet untuk pasien-pasien yang dirawat di Wisma Atlet atau di rumah-rumah sakit COVID-19 yaitu energi tinggi dan protein tinggi untuk pasien yang masih sadar penuh," katanya.
Ia menjelaskan, penambahan kandungan protein dalam menu bisa dilakukan dengan memperbanyak sumber protein, misalnya kalau biasanya makan nasi, sayur, buah, dan ikan 50 gram maka porsi ikan bisa ditambah menjadi 100 gram. Penambahan kandungan kalori dalam makanan juga bisa dilakukan dengan menambah porsi sumber karbohidrat seperti nasi atau jagung.
Menurut dia, orang yang sehat atau orang dalam pemantauan terkait penularan COVID-19 yang berada di rumah juga harus mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Konsumsi makanan bergizi sangat penting dalam membentuk sistem kekebalan tubuh yang kuat.
"Kita anjurkan sayur buah tolong diperhatikan," tuturnya.
Baca juga: Pasien sembuh COVID-19 terbanyak di DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan hingga 4 Mei
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Protein untuk pasien-pasien yang terinfeksi itu memang lebih tinggi dari daripada kebutuhan orang normal karena protein ini salah satunya berguna untuk meningkatkan atau mengoptimalkan imunitas dari tubuh, mengganti jaringan jaringan yang rusak, dan menguatkan otot-otot supaya tidak terjadi malnutrisi," katanya di Jakarta, Kamis, dalam telekonferensi video mengenai "Protein Sebagai Penambah Stamina".
Selain protein, Triyani menuturkan, pasien-pasien yang terinfeksi atau berisiko terinfeksi virus corona juga membutuhkan asupan energi lebih tinggi dibandingkan dalam keadaan normal.
Baca juga: Pasien meninggal kasus COVID-19 Kalsel bertambah 5 jadi 17 orang
Pasien yang demam dengan suhu satu derajat di atas 37 derajat Celsius, menurut dia, membutuhkan tambahan energi 13 persen.
"Biasanya kita memberikan diet untuk pasien-pasien yang dirawat di Wisma Atlet atau di rumah-rumah sakit COVID-19 yaitu energi tinggi dan protein tinggi untuk pasien yang masih sadar penuh," katanya.
Ia menjelaskan, penambahan kandungan protein dalam menu bisa dilakukan dengan memperbanyak sumber protein, misalnya kalau biasanya makan nasi, sayur, buah, dan ikan 50 gram maka porsi ikan bisa ditambah menjadi 100 gram. Penambahan kandungan kalori dalam makanan juga bisa dilakukan dengan menambah porsi sumber karbohidrat seperti nasi atau jagung.
Menurut dia, orang yang sehat atau orang dalam pemantauan terkait penularan COVID-19 yang berada di rumah juga harus mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Konsumsi makanan bergizi sangat penting dalam membentuk sistem kekebalan tubuh yang kuat.
"Kita anjurkan sayur buah tolong diperhatikan," tuturnya.
Baca juga: Pasien sembuh COVID-19 terbanyak di DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan hingga 4 Mei
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020