Oleh Ulul Maskuriah



Pelaihari,  (Antaranews Kalsel) - Bupati Tanah Laut Kalimantan Selatan Haji Bambang Alamsyah menyayangkan hilangnya hutan ulin yang ada di wilayahnya akibat pembabatan hutan maupun pertambangan.

Menurut Bambang di Pelaihari, Jumat, Tanah Laut mempunyai sejarah yang kurang baik di sektor kehutanan karena dahulu kaya sumber daya alam berupa tambang dan perkebunan tersebut, banyak terdapat pohon ulin.

"Akan tetapi, kini pohonnya sudah habis dan kami belum mampu merehabilitasi, saya berharap melalui gerakan menanam pohon akan mampu merehabilitasi kondisi hutan yang ada di Tanah Laut saat ini," katanya.

Hari Menanam Pohon Indonesia tingkat Provinsi Kalimantan Selatan diperingati di Halaman Politeknik Tanah Laut. Acara yang juga serentak dilaksanakan diseluruh daerah di Indonesia ini ditandai dengan penanaman pohon yang dipimpin oleh Gubernur Kalimantn Selatan H. Rudy Ariffin.

Peringatan tersebut juga dihadiri pula oleh anggota DPR RI Komisi III H.M. Aditya Mufti Ariffin, Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan H. Nasib Alamsyah, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Muhammad Arsyadi, M.E., Komandan Korem 101/Antasari Suharjono, Bupati Tanah Laut H. Bambang Alamsyah, serta unsur dari TNI, Muspida, mahasiswa, dan masyarakat.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan Ir. Rakhmadi Kurdi mengatakan bahwa penanaman satu miliar pohon merupakan salah satu.

Komitnen Presiden untuk menurunkan emesi rumah kaca sebesar 26 persen dengan upaya sendiri atau sampai 41 persen, dengan upaya internasional pada tahun 2020 dalam rangka mitigasi perubahan iklim global.

Adapun tujuan dilaksanakannya penanaman pohon ini adalah untuk menambah tutupan lahan sebagai mencegah terhadinya banjir, tanah longsor, dan kekeringan serta ikut berpartisipasi terhadap kebutuhan pangan, energi, dan ketersediaan air untuk kesejahteraan masyarakat.

Gubernur Kalsel Rudy Ariffin saat membacakan sambutan dari Menteri Kehutanan yang disampaikan oleh Gubernur mengatakan bahwa gerakan menanam pohon ini bertujuan untuk lebih membangkitkan semangat, motivasi, dan membudayakan seluruh masyarakat Indonesia untuk menanam dan memelihara pohon, dalam rangka membangun ekosistem hutan untuk memperbaiki, merehabilitasi, merestorasi hutan dan lahan di seluruh Indonesia.

Lebih lanjut, disampaikan juga capaian kebijakan program dan kegiatan di bidang kehutanan di antaranya adalah laju deforestasi dan degeradasi hutan menurun dari 3,5 juta hektare per tahun pada periode 1998--2003 menjadi 450.000 hektare per tahun pada periode 2011--2012.

Pada kesempatan itu juga diserahkan alat pendeteksi air yang diserahkan oleh Gubernur kepada perwakilan masyarkat, yang nantinya akan digunakan untuk kegiatan pertanian, perkebunan, dan kehutanan.

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014