Oleh Imam Hanafi
"Beasiswa yang mereka terima sebesar Rp400 ribu setiap anak," kata Ketua Gerakan Nasional Orang Tua Asuh Kotabaru, Hj Sri Maria Ningsih Irhami, Kamis.
Ke-360 pelajar yang mendapatkan beasiswa berasal dari keluarga kurang mampu dan berprestasi dengan nilai minimal tujuh dari 10 sekolah SMA, SMK, dan Madrasah Aliah di Kabupaten Kotabaru.
Bantuan untuk pelajar berprestasi dari golongan keluarga kurang mampu tersebut, kata Sri Maria, merupakan bentuk kepedulian GN-OTA terhadap program meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah.
Menurut dia, peduli kepada orang tidak mampu juga hendaknya dijadikan budaya hidup yang harus dijunjung tinggi di tengah arus globalisasi, di mana era tersebut mulai berkembang gaya hidup yang cinta terhadap harta benda dan mulai lunturnya sikap simpati dan empati terhadap lingkungan sekitar.
Perkembangan dunia pendidikan dewasa ini sangat maju dan menuntut kita untuk melahirkan generasi yang cerdas agar dapat menyambut tongkat estafet pembangunan bangsa ini.
Upaya tersebut, lanjut Sri Maria, hendaknya dapat dimulai secara dini dan dari setiap individu dapat berkontribusi yang berarti bagi anak dari keluarga kurang mampu untuk keberlangsungan pendidikannya.
Menjadi orangtua asuh dari keluarga kurang mampu hendaknya terus digalakkan, dan mendapatkan prioritas utama bagi keluarga mampu.
"Saya berharap kepada semua pihak untuk senantiasa menumbuhkembangkan jiwa peduli dan berpartisipasi, terutama dalam mensukseskan program wajib belajar 12 tahun," ajar istri Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Sebanyak 360 pelajar di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mendapatkan beasiswa dari organisasi Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN-OTA), untuk keberlangsungan pendidikannya.
"Beasiswa yang mereka terima sebesar Rp400 ribu setiap anak," kata Ketua Gerakan Nasional Orang Tua Asuh Kotabaru, Hj Sri Maria Ningsih Irhami, Kamis.
Ke-360 pelajar yang mendapatkan beasiswa berasal dari keluarga kurang mampu dan berprestasi dengan nilai minimal tujuh dari 10 sekolah SMA, SMK, dan Madrasah Aliah di Kabupaten Kotabaru.
Bantuan untuk pelajar berprestasi dari golongan keluarga kurang mampu tersebut, kata Sri Maria, merupakan bentuk kepedulian GN-OTA terhadap program meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah.
Menurut dia, peduli kepada orang tidak mampu juga hendaknya dijadikan budaya hidup yang harus dijunjung tinggi di tengah arus globalisasi, di mana era tersebut mulai berkembang gaya hidup yang cinta terhadap harta benda dan mulai lunturnya sikap simpati dan empati terhadap lingkungan sekitar.
Perkembangan dunia pendidikan dewasa ini sangat maju dan menuntut kita untuk melahirkan generasi yang cerdas agar dapat menyambut tongkat estafet pembangunan bangsa ini.
Upaya tersebut, lanjut Sri Maria, hendaknya dapat dimulai secara dini dan dari setiap individu dapat berkontribusi yang berarti bagi anak dari keluarga kurang mampu untuk keberlangsungan pendidikannya.
Menjadi orangtua asuh dari keluarga kurang mampu hendaknya terus digalakkan, dan mendapatkan prioritas utama bagi keluarga mampu.
"Saya berharap kepada semua pihak untuk senantiasa menumbuhkembangkan jiwa peduli dan berpartisipasi, terutama dalam mensukseskan program wajib belajar 12 tahun," ajar istri Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani.
Editor : Asmuni Kadri
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014