Wali Kota Sabang, Nazaruddin meminta agar tidak ada menolak penolakan terhadap jenazah korban COVID-19 dan  dirinya telah menghibahkan lahan seluas 1,3 hektare sebagai tempat pemakaman umum termasuk untuk warga yang meninggal akibat virus tersebut.

"Saya pribadi atas nama Partai Aceh Kota Sabang sudah menghibahkan lahan ini untuk dijadikan tanah pemakaman," katanya di sela-sela meninjau lokasi tanahnya di Sabang, Senin.

Ia menyebutkan lahan tersebut dapat digunakan apabila terdapat warga Sabang yang meninggal dunia, baik akibat COVID-19 atau penyebab lainnya. Namun dia tetap berharap sekaligus berdoa agar di Pulau Weh itu tidak ada yang menjadi korban COVID-19.

"Jadi ini bentuk persiapan antisipasi, dan tanah wakaf ini saya hibahkan bukan hanya untuk korban COVID-19 saja, tapi siapapun atas nama warga Sabang dibolehkan untuk dimakamkan di tanah wakaf ini," katanya.

Baca juga: Pemakaman korban COVID-19 di Tapin tanpa penolakan warga

Wali kota yang akrab disapa Tgk Agam itu menyampaikan kondisi Sabang masih terkendali dari penularan COVID-19, tetapi pihaknya mengimbau masyarakat bahwa COVID-19 bukan sebuah aib, sehingga tidak ada alasan bagi siapapun untuk menolak jenazah korban COVID-19.

Ia berharap masyarakat Sabang untuk tetap menerima, apabila terdapat jenazah korban meninggal akibat dari virus dari Wuhan, Cina tersebut, karena bukan sebuah aib. Kemudian apabila jasad telah dikebumikan maka virus itu tidak menjadi masalah lagi.

"Kalaupun suatu saat ada warga yang sudah ditakdirkan meninggal dunia karena COVID-19, tentunya sudah melewati beberapa mekanisme mulai dari cara memandikan, mengafani hingga shalat dan proses menguburkannya," katanya.

Tgk Agam menyebutkan lahan tersebut telah diwakafkan kepada Baitul Mal Kota Sabang sebagai lahan pemakaman. Oleh karenanya, ketika ada warga Sabang yang meninggal dunia maka diperbolehkan untuk menggunakan lahan tersebut.

"Saya juga mengajak masyarakat Sabang agar terus bekerjasama dan ikut mengawasi penyebaran virus ini di Kota Sabang. Hal yang paling mudah dilakukan adalah dengan mengurangi aktivitas di luar rumah, selalu memakai masker jika mengharuskan keluar rumah dan selalu mencuci tangan setiap saat," katanya

Baca juga: Ekuador membangun pemakaman darurat selama pandemi corona

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020