Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan H Sukamta mengatakan, jika ada Aparatur Sipil Negara (ASN) menganggap program Manunggal Tuntung Pandang (MTP) sebagai program yang tidak ada manfaatnya, itu menandakan ASN tersebut yang tidak bermanfaat, karena tidak bisa memikirkan apa yang bisa diperbuat untuk membangun desa yang dikunjungi.
Menurut bupati, dalam kegiatan MTP pejabat di lingkup SKPD Pemkab Tanah Laut berkesempatan untuk membuat sebuah desa menonjolkan keunggulannya.
“Kenapa pejabat kita bawa semua? Karena kita berharap dia bisa berpikir desa ini mau diapain, ada keunggulannya atau tidak? Jadi bisa dibuatkan konsep desa yang berciri khas. Karena ini bagian dari pelaksanaan pembinaan desa. Bukan sekedar datang, kumpul, makan trus pulang,” jelas bupati dalam Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Pembinaan Desa Berciri Khas, di Aula Pencerahan Bappeda Tanah Laut, Kamis (19/3).
Saat ini berdasar laporan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), sebut dia, Kabupaten Tanah Laut memiliki lima desa dan lima kecamatan yang masuk dalam kategori desa berciri khas.
Bupati mengharapkan dari lima desa dan kecamatan yang sudah terbentuk, ada SKPD yang menjadi leading sector dibantu SKPD lainnya yang terkait.
“Leading sector ibaratnya sebagai lokomotifnya, Ini yang perlu terus dikembangkan sehingga nanti ada desa budaya, wisata, mandiri pangan, sasirangan, krupuk atau bahkan desa lele. Dan jika kita berhasil membuat ini, bisa kita klaim ini sebagai keberhasilan kita dalam membina desa,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, bupati juga berpesan, kepada kepala desa, agar bisa membantu kinerja masyarakat, supaya bisa lebih maju sehingga penggunaan dana desa pun bisa menjadi lebih mudah.
Harapannya nanti, ungkap dia, dana desa bisa untuk pertumbuhan ekonomi rakyat.
“Saya harapkan kita tetap semangat dalam membangun desa. Apa yang membuat kita jadi mempunyai harga diri adalah dedikasi kita untuk rakyat, dan ini tidak semua orang bisa melakukannya,” tutup Sukamta.
Kegiatan tersebut, selain dihadiri Kepala DPMD Tanah Laut, Kepala Bappeda Tanah Laut juga mengundang kepala dinas, camat dan kepala desa.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Menurut bupati, dalam kegiatan MTP pejabat di lingkup SKPD Pemkab Tanah Laut berkesempatan untuk membuat sebuah desa menonjolkan keunggulannya.
“Kenapa pejabat kita bawa semua? Karena kita berharap dia bisa berpikir desa ini mau diapain, ada keunggulannya atau tidak? Jadi bisa dibuatkan konsep desa yang berciri khas. Karena ini bagian dari pelaksanaan pembinaan desa. Bukan sekedar datang, kumpul, makan trus pulang,” jelas bupati dalam Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Pembinaan Desa Berciri Khas, di Aula Pencerahan Bappeda Tanah Laut, Kamis (19/3).
Saat ini berdasar laporan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), sebut dia, Kabupaten Tanah Laut memiliki lima desa dan lima kecamatan yang masuk dalam kategori desa berciri khas.
Bupati mengharapkan dari lima desa dan kecamatan yang sudah terbentuk, ada SKPD yang menjadi leading sector dibantu SKPD lainnya yang terkait.
“Leading sector ibaratnya sebagai lokomotifnya, Ini yang perlu terus dikembangkan sehingga nanti ada desa budaya, wisata, mandiri pangan, sasirangan, krupuk atau bahkan desa lele. Dan jika kita berhasil membuat ini, bisa kita klaim ini sebagai keberhasilan kita dalam membina desa,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, bupati juga berpesan, kepada kepala desa, agar bisa membantu kinerja masyarakat, supaya bisa lebih maju sehingga penggunaan dana desa pun bisa menjadi lebih mudah.
Harapannya nanti, ungkap dia, dana desa bisa untuk pertumbuhan ekonomi rakyat.
“Saya harapkan kita tetap semangat dalam membangun desa. Apa yang membuat kita jadi mempunyai harga diri adalah dedikasi kita untuk rakyat, dan ini tidak semua orang bisa melakukannya,” tutup Sukamta.
Kegiatan tersebut, selain dihadiri Kepala DPMD Tanah Laut, Kepala Bappeda Tanah Laut juga mengundang kepala dinas, camat dan kepala desa.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020