Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, mengeluarkan surat edaran kepada masyarakat dan seluruh operator wisata di daerah tersebut untuk melakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran virus Corona di destinasi wisata dunia tersebut.
Sekretaris Daerah Pemkab Raja Ampat, Yusuf Salim di Waisai, Jumat, mengimbau seluruh masyarakat dan operator wisata tidak panik terkait dengan penyebaran virus corona, namun waspada dengan melakukan langkah-langkah pencegahan dan deteksi dini terhadap penyebaran virus tersebut.
Dia mengimbau seluruh operator wisata di daerah itu, baik pemilik kapal wisata, "homestay", dan resor agar memberikan sosialisasi kepada karyawan maupun tamu untuk mengenali gejala-gejala virus corona, yaitu demam, batuk pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, letih, dan lesu.
Selain itu, katanya, masyarakat dan operator wisata melakukan upaya-upaya pencegahan dengan langkah-langkah, seperti mencuci tangan menggunakan sabun, memakai masker apabila batuk atau pilek, menghindari kontak dengan hewan serta orang yang batuk dan pilek.
Apabila ada wisatawan atau karyawan yang sakit dengan gejala-gejala virus corona, katanya, segera diminta berobat ke fasilitas kesehatan terdekat dan melaporkan kepada pemerintah daerah untuk dilakukan langkah-langkah penanganan.
"Melaporkan juga kepada instansi terkait jejak perjalanan wisatawan ataupun karyawan yang ditemukan sakit dengan gejala virus corona agar dilakukan penanganan secara serius," kata dia.
Ia menjelaskan hingga saat ini belum ditemukan kasus dengan gejala-gejala virus corona di Kabupaten Raja Ampat yang merupakan daerah tujuan wisata dunia tersebut.
"Mari kita berdoa semoga Kabupaten Raja Ampat, bahkan Provinsi Papua Barat dijauhkan dari penyebaran virus corona yang telah menyebar di Indonesia," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Sekretaris Daerah Pemkab Raja Ampat, Yusuf Salim di Waisai, Jumat, mengimbau seluruh masyarakat dan operator wisata tidak panik terkait dengan penyebaran virus corona, namun waspada dengan melakukan langkah-langkah pencegahan dan deteksi dini terhadap penyebaran virus tersebut.
Dia mengimbau seluruh operator wisata di daerah itu, baik pemilik kapal wisata, "homestay", dan resor agar memberikan sosialisasi kepada karyawan maupun tamu untuk mengenali gejala-gejala virus corona, yaitu demam, batuk pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, letih, dan lesu.
Selain itu, katanya, masyarakat dan operator wisata melakukan upaya-upaya pencegahan dengan langkah-langkah, seperti mencuci tangan menggunakan sabun, memakai masker apabila batuk atau pilek, menghindari kontak dengan hewan serta orang yang batuk dan pilek.
Apabila ada wisatawan atau karyawan yang sakit dengan gejala-gejala virus corona, katanya, segera diminta berobat ke fasilitas kesehatan terdekat dan melaporkan kepada pemerintah daerah untuk dilakukan langkah-langkah penanganan.
"Melaporkan juga kepada instansi terkait jejak perjalanan wisatawan ataupun karyawan yang ditemukan sakit dengan gejala virus corona agar dilakukan penanganan secara serius," kata dia.
Ia menjelaskan hingga saat ini belum ditemukan kasus dengan gejala-gejala virus corona di Kabupaten Raja Ampat yang merupakan daerah tujuan wisata dunia tersebut.
"Mari kita berdoa semoga Kabupaten Raja Ampat, bahkan Provinsi Papua Barat dijauhkan dari penyebaran virus corona yang telah menyebar di Indonesia," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020